Bunker Kaliadem Saksi Bisu Ikrar Sumpah Pemuda

 Bunker Kaliadem Saksi Bisu Ikrar Sumpah Pemuda

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dengan mengendarai kendaraan taktis (rantis) milik Batalyon A Brimob Polda DIY, anggota Aliansi Mahasiswa Nusantara Yogyakarta melakukan pawai, Kamis (28/10/2021) pagi, dan bergerak menuju ke bunker Kaliadem, Cangkringan, Sleman.

Para mahasiswa ini nampak mengenakan baju ada dari berbagai wilayah Tanah Air. Seperti adat Jawa, Papua, Sulawesi, Kalimantan dan beberapa daerah lain. Begitu sampai,mereka segera mengikuti upacara pengibaran bendera merah putih. Juga mengucapkan ikrar sumpah pemuda.

Dalam upacara ini turut terlibat adalah anggota Brimob Polda DIY, juru kunci Kaliadem, Lurah Desa Kepuharjo Suprapto serta perwakilan dari Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Masih dalam kondisi pandemi Covid-19, semua kegiatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

"Kegiatan ini dalam rangka peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kita ingin semangat dan nilai-nilai perjuangan generasi muda zaman dahulu tetap bergelora dan menjadi contoh bagi generasi sekarang," kata Plt Danyon A Pelopor Satbrimob Polda DIY AKP Fratika Yudha SH SIK dalam rilis yang dikirim ke redaksi koranbernas.id sore ini.

Tentu perjuangan dahulu dengan sekarang berbeda. Jika dulu mengangkat senjata, maka sekarang pemuda berjuang mengisi kemerdekaan dengan hal yang bermanfaat bagi kemajuan bangsa dan negara ini.

Sementara Pasi Ops Iptu Tri Jaka menjelaskan anggota Batalyon A yang terlibat ada 22 personil.

"Ini adalah bentuk sinergitas antara Brimob dengan mahasiswa dan juga masyarakat dalam memperingati sumpah pemuda," katanya.

Adapun tema Sumpah Pemuda 2021 yang ke-93 kali ini adalah “Bersatu, Bangkit dan Tumbuh”. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda.

"Bahwa hanya dengan persatuan kita dapat mewujudkan cita-cita bangsa. Tema Bersatu, Bangkit dan Tumbuh ini sesungguhnya diperuntukan untuk seluruh elemen bangsa, tetapi bagi pemuda menjadi penting karena di tangan pemuda-lah kita berharap Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dan melangkah lebih maju untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali dikutip dari laman resmi Kemenpora.

Dalam sejarahnya yang dimaksud dengan "Sumpah Pemuda" adalah keputusan Kongres Pemuda II yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta). Sumpah Pemuda berisi ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. (*)