Vaksinasi Digelar di Obyek Wisata, Warga Antusias

 Vaksinasi Digelar di Obyek Wisata, Warga Antusias

SENENG bisa piknik di sini. Tadi sudah disuntik, tidak sakit,” kata Amanda (7 tahun) saat mengikuti vaksinasi yang digelar oleh Badan Intelijen Negara (BIN) DIY di Taman Senja Ngelo Pleret Bantul, Kamis (20/1/2022). BINDA DIY menggelar vaksinasi anak usia 6 tahun-11 tahun bekerjasama dengan Puskesmas Pleret. Kegiatan ini diikuti 27 sekolah baik SD ataupun MI di wilayah ini.

“Jadi sebelumnya sudah dilakukan vaksinasi anak oleh Puskesmas Pleret di empat gugus. Yakni SD Jejeran selanjutnya di Kalurahan Pleret, Kalurahan Segoroyoso dan Wonolelo. Hari ini pesertanya adalah yang kemarin tertunda belum bisa mendapat suntikan vaksinasi,” kata Panewu Pleret Evie Nur Siti Fatonah, MM didampingi Kepala Puskesmas, dr Erni Rochmawati kepada koranbernas.id di lokasi.

Dari 4.515 sasaran yang belum mendapat suntikan vaksin sebanyak 773 anak. Hingga berakhirnya kegiatan di Taman Senja Ngelo, yang datang mendaftar 434 anak. Kemudian yang bisa tervaksin 418 anak. Ada 16 anak yang tidak bisa disuntik karena kondisi. Misal batuk pilek atau jarak dengan imunisasi (BIAS) belum ada 2 minggu. Karena syarat mendapat suntikan vaksin, salah satunya adalah minimal jarak dengan imunisasi 2 minggu.

“Kalau untuk vaksin anak, prosentase tervaksin lebih tinggi dibanding yang dewasa. Selain itu koordinasi juga lebih mudah, karena melalui guru di sekolah masing-masing,”katanya.

Ditambahkan Evie, jika di Pleret untuk sasaran yang dewasa 39.239 dan yang belum tervaksin hingga saat ini ada 3.000 orang lebih. Mereka belum tervaksin karena komorbid atau memiliki penyakit bawaan yang tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi. Ada juga karena keyakinan dalam diri mereka untuk menolak divaksin.

“Upaya pendekatan dan sosialisasi terus kami lakukan. Namun hingga kini memang belum semua mau divaksin. Ada juga yang merasa sudah sepuh dan tidak kemana-mana jadi tidak mau vaksin. Namun ada juga yang usia produktif, tidak vaksin karena itu keyakinan mereka. Tentu kami akan terus berupaya termasuk dengan mendatangi atau jemput bola dan terus melakukan pemahaman,”katanya.

Saiful, Kordinator Vaksinasi BINDA DIY wilayah Bantul menambahkan, jika pihaknya mendukung pemerintah dalam akselerasi program vaksinasi anak. Selain untuk meningkatkan imunitas, adanya vaksin anak juga untuk keperluan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sudah berjalan agar anak tetap aman dan sehat.

“Ini adalah lanjutan program sebelum-sebelumnya bahwa BIN melaksanan perintah dari Presiden Jokowi untuk mengakselerasi vaksinasi anak. Kalau capaian di Bantul sendiri hingga saat ini sudah 96,43 persen. Ini sudah bagus, dan kita akan tuntaskan hingga 100 persen,”katanya.

Kalau untuk vaksinasi anak dosis 2,katanya, juga sudah mulai berjalan di beberapa titik dengan capaian 2,60 persen. Dengan gancarnya vaksinasi diharapkan segera terbentuk herd imunity di kalangan anak-anak.

“Kami dapat informasi jika dinkes sekarang juga sedang melakukan survei atau tes baik anak-anak, lansia atau siapa saja yang sudah divaksin, guna mengetahui tingkat kekebalan. Menurut kami, ini sangat bagus dan kami mendukung sehingga kita jadi tahu kondisi imunitas masyarakat seperti apa. Walaupun kita semua tahu tingkat kesembuhan sudah sangat baik dengan adanya vaksin. (*)