30 Santri Pamerkan Produk UMKM Unggulan Pesantren

30 Santri Pamerkan Produk UMKM Unggulan Pesantren

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Bupati Bantul Abdul Halim Muslih membuka festival UMKM Santri di Pendopo Parasamya, Minggu (5/2/2023). Kegiatan yang diikuti 30 santripreneur yang mewakili pondok pesantren di DIY ini merupakan hasil kerja sama Pergerakan Relawan Kemanusiaan dan Lingkungan Indonesia (PRK-I) dengan PLN Peduli.

Peserta menampilkan produk unggulan dari masing-masing pesantren. Festival UMKM Santri merupakan puncak dari program Empowering Santri yang telah dilaksanakan satu setengah bulan sebelumnya sejak 12 Desember 2022, dengan kegiatan fullday workshop mencakup sasaran peserta masyarakat pesantren.

"Kami menyambut baik gelaran yang melibatkan para santri ini. Bagi saya, santripreneur memiliki potensi yang besar dalam perekonomian nasional," kata bupati.

Yang paling penting, lanjut dia, acara ini mampu membangkitkan semangat kewirausahawan santri. “Bahwa kemandirian itu perintah agama sehingga para santri tergerak untuk melakukan kegiatan wirausaha,” lanjutnya.

Sedangkan Ketua Umum PRK-I, Luthfi Hizba Rusydia,  menyebutkan sebanyak 30 santripreneur yang mewakili pondok pesantren se-Daerah Istimewa Yogyakarta dilibatkan dalam Festival UMKM ini untuk menampilkan produk mereka.

Menurutnya, masyarakat berbasis pesantren memiliki potensi yang besar dalam berwirausaha. "Namun yang menjadi salah satu permasalahan mereka ialah kurangnya pemahaman terkait pemasaran, terlebih saat ini animo konsumen untuk berbelanja sangat tinggi dalam ranah digital,” ungkapnya.

Pihaknya mencari pondok pesantren yang memiliki potensi memproduksi tetapi mereka minim pemasaran. “Setelah kita tracking ada banyak potensi yang dimiliki santri, mereka memiliki produk namun tidak paham mengenai pemasaran. Kami beri pelatihan agar saat mereka membuat produk dapat langsung dipasarkan,” terangnya.

Lebih lanjut Luthfi menyampaikan, target dari diselenggarakannya Festival UMKM Santri melalui program Empowering Santri adalah para santripreneur dapat meningkatkan nilai transaksi dan memahami regulasi penjualan, mulai dari perizinan hingga pemasaran di ranah online maupun offline.

Melalui acara ini pihaknya berharap Festival UMKM Santri menjadi simbol kebangkitan santri dan perekonomian di lingkungan pesantren, serta santripreneur lebih maksimal menjalankan usahanya.

“Setelah mengikuti pelatihan dengan sentuhan PLN dan PRK-I nilai transaksi mereka meningkat,” terangnya.

Manajer PLN UPT 3 Yogyakarta, Ahmad Samsuri, mengatakan PT PLN Persero senantiasa mendukung kegiatan pelaku UMKM khususnya para santripreneur.

Ke depan, PT PLN Persero akan terus mengadakan kegiatan serupa seperti Festival UMKM Santri, untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM agar mampu bersaing secara positif dengan wirausahawan lainnya.

“Kami mendukung pengembangan UMKM selalu eksis dalam perekonomian. Mudah-mudahan apa yang diberikan PLN Peduli dapat menumbuhkan enterpreneur baru untuk mengembangkan usaha,” ujarnya. (*)