Ada 69 Kasus Baru, Sultan Berpesan Masyarakat Jangan Terlalu Khawatir

Ada 69 Kasus Baru, Sultan Berpesan Masyarakat Jangan Terlalu Khawatir

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA  -- Tren lonjakan kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami kenaikan. Melansir data Satuan Tugas Covid-19 DIY hingga hari ini, Jumat (28/1/2022), terdapat 69 kasus baru, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 157.281 orang.

Dari melonjaknya kasus tersebut, Pemda DIY belum bisa memastikan apakah varian Omicron telah benar-benar terdeteksi di wilayahnya. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengaku belum mendapatkan laporan resmi dari hasil laboratorium.

"Saya belum ada report resmi. Saya tidak berani mengatakan kalau masalah itu [Omicron] tetapi kalau kemungkinan itu, ya bisa aja," papar Sultan saat ditemui wartawan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Jumat (28/1/2022).

Ngarsa Dalem menambahkan, proses laboratorium tidak bisa secepat sebelumnya karena harus punya spesifikasi dan dua hingga tiga kali proses. Hal ini pulalah yang membuat proses agak lama, tidak seperti pendeteksian varian sebelumnya.

"Saya juga minta secepat mungkin karena kami juga butuh kejelasan. Kan kita sudah mengantisipasi ini sejak lama," imbuhnya.

Sultan berpesan, karena kondisinya lebih ringan, masyarakat diharapkan tidak memiliki kekhawatiran yang berlebih, tapi tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pemda telah melakukan antisipasi-antisipasi.

"Kasusnya meningkat dan rata-rata OTG, semoga tidak menjalar lebih jauh. Karena dilakukan isolasi di rumah, bukan di rumah sakit, mereka harus tertib karena memang cepat menular. Meskipun sebenarnya ringan, harapan saya 14 hari kedepan, asal tidak komorbid, saya kira sudah bisa hijau," terang Ngarsa Dalem.

"Gejalanya mungkin bisa terjadi tetapi orang tidak memperhatikan. Misal sedikit batuk, tetapi tidak berasumsi itu Omicron, tetapi diam-diam aja. Hanya batuk dan minum obat batuk misalnya, kan kita nggak bisa ngontrol hal-hal seperti itu," lanjut Sultan.

Melonjaknya kasus Covid-19 di DIY pun menjadi catatan Pemda DIY untuk melanjutkan Sekolah Tatap Muka yang mulai digelar. Sultan berpesan agar sekolah tatap muka bagi anak-anak tingkat dasar agar bisa dikaji ulang.

"Saya mohon di sekolah masing-masing Kabupaten/Kota itu bisa melihat konteks perkembangan yang ada," tambahnya.

"Kalau tingkat SMP dan SMA ya saya kira mungkin juga tidak 100 persen, tetapi 50 persen. Kita lihat minggu ini perkembangannya seperti apa. Kalau yang di sekolah tersebut ada OTG, otomatis pembelajaran tatap muka dihentikan," tutup Sultan. (*)