Ada Kearifan Lokal Yogyakarta di Artine Kain

Ada Kearifan Lokal Yogyakarta di Artine Kain

KORANBERNAS.ID, JOGJA -- Artine Kain kembali mewarnai dunia kain dan fashion Indonesia. Setelah sukses mengusung sumbu imajiner Yogyakarta dalam corak kain yang mereka sajikan pada awal tahun ini, kini mereka kembali mengangkat kearifan lokal yang lain pada season kedua ini.

Menggandeng seniman Wulang Sunu, Artine mengusung corak aksara Jawa Hanacaraka dalam desain kain printing yang mereka buat. Kain yang kini sudah diolah jadi beragam produk fashion kontemporer ini pun dipamerkan sekaligus bisa dinikmati di gerai Marelika Store Kotabaru mulai Sabtu (15/08/2020).

"Kalau bukan kita, siapa yang melestarikan kearifan lokal Jawa seperti sumbu imajiner dan aksara Jawa," ujar founder Artine, Erli Faniwati disela pembukaan gerai.

Menurut Erli, dia bersama Wulang Sunu menuangkan aksara Jawa dalam kain printing dengan tema besar tentang filosifi kebaikan melawan kejahatan. Salah satunya dalam cerita pertarungan Ajisaka dan Dewata Cengkar yang diolah dalam corak modern.

Aksara Jawa dituangkan jadi pattern atau corak kain karena saat ini banyak generasi muda yang lupa atau tidak mengenal kearifan lokal tersebut. Padahal filosofi dari aksara Jawa sangatlah adiluhung dan patut jadi contoh dalam kehidupan sehari-hari.

"Melalui pattern yang kontemporer, kami berharap desain ini bisa dijangkau semakin banyak kalangan. Orang beli bukan hanya brand dan kualitas saja tapi ada cerita bermakna dari barang itu," tandasnya.

Erli menambahkan,tak hanya produk fashion kontemporer bagi orang dewasa, beragam fashion bagi anak-anak juga disajikan di Lucky Cia. Mulai dari baju, topi hingga kaus kaki dengan tema pasar malam dan kebun binatang.

"Selain itu juga masker yang saat ini jadi bagian dari fashion sehari-hari kita," imbuhnya.(yve)