Adu Kreativitas Barista Meracik Kopi dan Rempah Nusantara

Adu Kreativitas Barista Meracik Kopi dan Rempah Nusantara

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Archipelago International menggelar acara Yogyakarta Barista Competition pada Rabu, 8 Desember 2021, di Pagilaran Lounge, Royal Malioboro Jalan Pasar Kembang, Yogyakarta. Kompetisi ini diikuti oleh barista dari seluruh jaringan hotel Archipelago International di area Jawa Tengah dan DIY.

Salah satu kompetisi yang dipertandingkan adalah lomba meracik kopi dengan menggunakan bahan rempah. Seperti diketahui, rempah-rempah menjadi awal mula datangnya bangsa-bangsa Eropa ke Nusantara dan menjadi komoditas dengan nilai jual tinggi. Sehingga perpaduan rempah dan kopi menjadikan citarasa khas Indonesia dan khususnya Jogja. Selain itu, gastronomi berupa kopi dan rempah-rempah berperan sebagai diplomasi budaya.

Dua kompetisi yakni Blackbox Mocktail dan Coffee Art diadakan untuk meningkatkan keterampilan para Barista Archipelago International di area Jawa Tengah dan DIY sekaligus meningkatkan produk racikan kopi yang disuguhkan di hotel-hotel jaringan Archipelago International.

Selain itu, diadakan juga kegiatan CSR yakni membagikan kopi rempah, jus dan healthy kit berisi masker, tisu disinfektan dan hand sanitizer sebanyak 400 paket kepada pedagang dan pengayuh becak di kawasan Malioboro.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan) Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, mengapresiasi kompetisi ini. Menurutnya, barista competition sebagai media silaturahmi dan sebagai media untuk optimalisasi wawasan terkait dengan keterampilan khususnya di bidang FNB.

"Ada hal yang membuat kami terkesan adalah bagaimana memadupadankan bagaimana kopi ini mengandung sesuatu yang bisa dikaitkan dengan rempah. Yang mana rempah ini merupakan kekayaan budaya Indonesia yang sangat luar biasa," paparnya saat membuka Barista Competition, Rabu (8/12/2021) di Royal Malioboro.

"Kopi selama ini dalam keseharian kita menjadi bahasa jika kita ingin berkomunikasi dengan pihak luar atau ingin mengadakan sesuatu pertemuan atau ingin melobi yang kemudian ada sebuah nego didalamnya. Kita mesti bicaranya 'ngopi yuk' gitu," imbuhnya.

Hal ini pula yang kemudian memunculkan banyak sekali kedai-kedai dan tempat-tempat ngopi di Jogja. Ini merupakan salah satu bentuk bahwa bahasa kopi ini bukan hanya sekedar minum kopi, tetapi juga ada pembahasan dan makna di balik itu. Ternyata dengan kopi ada banyak hal yang terselesaikan, ada bermacam masalah yang terselesaikan.

"Inilah kemudian kita sangat mengapresiasi kepada Archipelago bagaimana membuat kopi ini dikoneksikan dengan budaya dalam hal ini rempah-rempah Indonesia," lanjutnya.

Yetti melanjutkan, perlu juga barista mengenal bagaimana rempah ini dinarasikan menjadi lebih baik lagi. Agar bila berbicara kopi, rempah itu punya value yang tidak hanya sekedar kopi atau ngopi aja tetapi ada sesuatu yang punya makna yang dalam di situ.

Di masa Covid-19, lanjut Yetti, kadang orang hanya berorientasi pada kesehatan dan lingkungan. Padahal kalau bicara tentang kopi rempah, bagaimana menarasikan bahwa kopi itu merupakan sesuatu yang mempunyai nilai kesehatan dan bersahabat dengan lingkungan.

Sementara Corporate Food & Beverages Manager Archipelago International, I Made Sumardika, menambahkan ini adalah kegiatan pertama yang diadakan setelah pandemi. Dari kegiatan ini diharapkan jiwa kompetisi dan keterampilan dari seluruh barista di hotel jaringan manajemen Archipelago International di area Jawa Tengah dan DIY bisa kembali muncul.

Wiwin, salah satu barista yang ikut serta dalam kompetisi Blackbox Mocktail, mengatakan ini merupakan kesempatan emas yang sayang jika dilewatkan. Selain untuk memperdalam kemampuannya baristanya, juga untuk memperkenalkan rempah Indonesia ke khalayak luas. Gadis yang bekerja di Alana Malioboro ini memilih untuk menggunakan salah satu rempah yang sangat populer di Jawa, yaitu jahe.

"Memadukan ginger (jahe), lime, lemon dan leci dengan sedikit gula membuat racikan mocktail ini segar saat diminum. Selain cocok untuk diminum saat hawa dingin, saat hawa panas pun bisa. Lime dan lemon akan membuat rasanya segar," lanjutnya.

General Manager Royal Malioboro by ASTON, Vera Indah, menyampaikan propertinya merasa terhormat menjadi tuan rumah kegiatan Barista Competition Yogyakarta di tahun ini.

Vera melanjutkan, propertinya berada di lokasi yang strategis tepat di sebelah Stasiun Yogyakarta, Royal Malioboro by ASTON menawarkan akses mudah ke dan dari hotel ke tujuan utama. Jalan Malioboro yang terkenal hanya berjarak tiga menit berjalan kaki, sedangkan pusat bisnis dan kawasan pemerintahan hanya berjarak 10 menit.

"Di lantai sembilan, terdapat kolam renang, gym, dan spa, sky lounge yang ikonik menghadap pemandangan kota yang indah. Royal Malioboro by ASTON ini dilengkapi dengan satu ruang pertemuan besar dengan tiga ruang pertemuan yang lebih kecil, dengan kapasitas hingga 360 tamu," tutupnya. (*)