Air Sulit Dicari Sejak Maret

Air Sulit Dicari Sejak Maret

KORANBERNAS.ID -- Kecamatan Rongkop merupakan wilayah paling timur Kabupaten Gunungkidul yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.

Di musim kemarau seperti sekarang ini, sejauh mata memandang terhampar pemandangan berupa perbukitan dan bebatuan yang memenuhi area persawahan serta pepohonan jati yang daunnya sudah mengering.

Barangkali kondisi geografis yang kurang menguntungkan inilah yang membuat angka kepadatan penduduk di Kecamatan Rongkop relatif kecil atau sebesar 29.898 per tahun 2018 dengan luas wilayah 83,46 km persegi.

Saat musim kemarau, masyarakat Rongkop yang sehari-harinya berprofesi sebagai petani harus terpaksa menganggur karena ladang yang dimiliki tidak lagi ada air mengalir, bahkan di musim hujan sekalipun kadang dalam setahun hanya panen satu kali.

“Kalau sudah seperti ini tinggal singkong sama pohon jati yang bertahan, sebagian warga juga sudah merantau ke kota Jogja atau ke Solo jadi buruh bangunan,” ujar Esdianto warga Desa Melikan, Kecamatan Rongkop, Rabu (28/8/2019).

Menurut dia, sejak bulan Maret air mulai sulit dicari. Saat ini setiap Kepala Keluarga (KK) sudah membuat Penampungan Air Hujan (PAH) yang dapat menampung air kurang lebih satu truk tangki 6.000 liter.

Ada PAM milik kabupaten yang sumbernya di Wonosari tetapi airnya belum merata.

“Berkali-kali masyarakat di sini membuat sumur bor atau sumur galian tidak ada yang berhasil akhirnya tidak diteruskan, sebelumnya juga pernah diteliti di kedalaman 200 meter pun katanya juga tidak ada airnya,” tambahnya.

Tidak sedikit warga akhirnya memilih menjual hasil ternak mereka untuk kebutuhan sehari-hari serta digunakan membeli air dari tangki swasta.

Kecamatan Rongkop Gunungkidul merupakan salah satu fokus perhatian Aksi Cepat Tanggap (ACT) DIY yang  secara rutin melakukan dropping air bersih di wilayah terdampak kekeringan itu.

“Dalam dua hari ini kurang lebih sebanyak 48.000 liter air didistribusikan untuk Kecamatan Rongkop, salah satunya di Desa Melikan. Kita mengisi penampungan air untuk masjid dan penampungan umum milik warga,” ujar Naufal, relawan MRI yang turut mendistribusikan air bersih di Rongkop Gunungkidul. (sol)