Akar Wangi Mengantarkan Sibat Peroleh Bantuan Telkom

Akar Wangi Mengantarkan Sibat Peroleh Bantuan Telkom

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Komunitas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Desa Sewu Surakarta, menjadi satu dari tujuh komunitas yang menerima bantuan program bantuan bina lingkungan dari Telkom.

Penyerahan bantuan secara simbolis diberikan EVP Telkom Regional IV Jateng dan DIY Djatmiko pada acara Berbagi Bersama IndiHome di Yogyakarta, Selasa (20/10/2020). Selain penyerahan bantuan, di dalam acara bertema Semua Bisa Berubah Maju Bersatu Hadapi Pandemi ini, juga dilakukan pengundian program IndiHome Miliarder periode triwulan ke-3 tahun 2020.

Djatmiko menjelaskan, penetapan Sibat sebagai salah satu penerima bantuan bina lingkungan Telkom bukanlah kebetulan. Kiprah komunitas Sibat yang diinisiasi PMI Solo ini patut memperoleh apresiasi dan perlu dicontoh banyak komunitas lain. Selain tidak lagi bergantung APBD, komunitas ini juga banyak meluncurkan program yang membawa dampak luas ke masyarakat.

“Mereka melakukan program penghijauan di bantaran Bengawan Solo dengan tanaman akar wangi. Memang programnya dilakukan di wilayah Desa Sewu, tapi langkah ini berdampak positif hingga ke wilayah-wilayah lain di sepanjang daerah aliran Sungai Bengawan,” kata Djatmiko.

Pihaknya terus berupaya meningkatkan kualitas dari program Bina Lingkungan yang dikelola Community Development Centre (CDC) Telkom. Upaya ini dilakukan dengan lebih aktif menjaring informasi, melalui peran jaringan kantor Telkom serta meneliti proposal yang masuk dari masyarakat.

Selain keunikan program dari komunitas, Telkom juga ingin memastikan kiprah setiap penerima bantuan bina lingkungan ini memiliki dampak yang positif dan luas ke masyarakat di sekitarnya.

Selain Sibat, periode kali ini Telkom juga menyerahkan bantuan untuk enam komunitas lainnya. Mereka adalah Komunitas Sahabat Mata di Semarang, Karang Taruna Wana Wisata, TK Pertiwi Cermo di Boyolali, Panti Asuhan Sang Timur Kulonprogo, Ponpes Tahfidzul Quran Srumbung Magelang serta Desa Ujung Gagak Cilacap.

Masing-masing komunitas menerima bantuan senilai Rp 10 juta yang pemanfaatannya disesuaikan kebutuhan masing-masing komunitas.

“Seperti Komunitas Sahabat Mata, akan kita wujudkan berupa perangkat komputer, yang kalau diketik akan mengeluarkan suara. Sehingga akan membantu anggota komunitas penyandang tuna netra ini beraktivitas,” terang Djatmiko.

Wanto selaku wakil dari Komunitas Sibat mengaku senang terpilih sebagai penerima bantuan program Bina Lingkungan dari Telkom. Bantuan akan dimanfaatkan untuk pengadaan mesin jahit guna mendukung program dari komunitas.

Wanto mengatakan, selain program lingkungan berupa penanaman akar wangi untuk pencegahan erosi di bantaran Bengawan Solo, pihaknya juga mengembangkan dan memproduksi masker didistribusikan ke puskesmas-puskesmas di Solo.

“Kita ingin sebisa mungkin ikut kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19. Semua kita biayai secara mandiri. Kami tidak lagi menggantungkan dana dari APBD,” katanya.

Djatmiko menambahkan, kepedulian Telkom terhadap komunitas ini merupakan bagian dari upaya untuk mendorong pemberdayaan masyarakat luas. Sebagai perusahaan telekomunikasi satu-satunya yang 100 persen milik Indonesia, Telkom bersama pemangku kepentingan lainnya ingin berkontribusi mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdaya saing tinggi.

“Kami ingn tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Jadi selain terus mengembangkan jaringan telekomunikasi agar secara maksimal menjangkau masyarakat di seluruh wilayah, kami juga ingin secara langsung berkiprah melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program kemitraan berupa penyaluran pinjaman lunak utamanya untuk UMKM. Sedangkan Program Bina Lingkungan berupa penyaluran bantuan untuk berbagai sektor. Pertimbangannya adalah program yang positif dan berdampak luas bagi masyarakat sekitar,” kata dia. (*)