Akibat Kebijakan untuk BLT, Stok Vaksin Bantul Menipis

Akibat Kebijakan untuk BLT, Stok Vaksin Bantul Menipis

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Saat ini stok vaksin di Kabupaten Bantul yang berada di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul sudah habis. Jumlah yang tersisa tinggal 16 vial
dan untuk setiap vial bisa digunakan ujntuk 12 orang melakukan booster.

Dipastikan stok tersebut habis dalam pelaksanaan vaksin di sentra Dinkes, Jumat (7/10/2022) ini.

"Memang untuk stok sudah habis, jadi kita sudah ajukan lagi ke pusat melalui DIY," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo Mkes didampingi Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Elina Chrisniati kepada koranbernas.id di kantornya.

Diharapkan permohonan tersebut segera dijawab dan vaksin segera di kirim ke Bantul.

"Jadi droping vaksin itu dengan memperhatikan juga kondisi di masyarakat. Dulu antusias sempat menurun, sehingga droping juga menyesuaikan karena kalau terlalu lama disimpan bisa ED (Batas Kadaluwarsa/Expired Date,red). Jadi kalau sekarang tren vaksin antusiasnya naik lagi, stok juga cepat habis," kata Agus.

Tingginya permintaan vaksin salah satunya karena ada kewajiban vaksin bagi para penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT). Hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 443/03965 tertanggal 9 September 2022 tentang “Kewajiban Vaksinasi Covid-19 bagi calon penerima BLT” yang ditanda tangani Sekda Bantul, Helmi Jamharis MM.

"Karena stok habis, maka untuk sementara sentra vaksin tidak dibuka dulu setelah pelaksanaan ini sembari menunggu stok datang. Kalau yang masih di puskesmas-puskesmas, tetapi tidak semua ada karena ada juga yang stoknya sudah habis," tambah Elina.

"Namun bagi masyarakat Bantul tidak perlu khawatir karena pemerintah terus melakukan pengadaan vaksin bahkan akan segera memproduksi sendiri," sambung Agus.

Sementara itu dalam pelaksanaan vaksinasi oleh Badan Intelijen Negara (BIN) DIY di Puskesmas Bantul 2 yang berlokasi di Geblag Kalurahan Bantul ternyata jumlah vaksin yang ada juga tidak mampu memenuhi peserta yang ada. Sekitar pukul 10:00 WIB stok vaksin yang tinggal 3 vial sudah habis.

Karena antusias masyarakat untuk vaksin masih tinggi dan yang mendaftar banyak, petugas kemudian mengambil stok vaksin dari Puskesmas Bambanglipuro.

"Stok kami habis, dan ini mengambil Bambanglipuro masih ada beberapa vial untuk melayani masyarakat. Setelah ini kami tidak lagi melaksanakan kegiatan vaksinasi dan masih menunggu dari pemerintah," tutur Kepala Puskesmas Bantul II, dr Syarifatun Mardliyah.

Terpisah kordinator vaksinasi Bantul BIN DIY, Nugroho mengatakan jika sejak sepekan ini memang stok vaksin di DIY sudah habis. Untuk Puskesmas yang masih menggelar vaksin, karena sebelumnya mereka sudah mengambil stok di Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul.

"Kami dari BIN tugasnya adalah percepatan pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air. Kalau untuk vaksin yang punya adalah Dinas Kesehatan. Maka otomastis karena stok vaksin habis,kegiatan percepatan sementara berhenti sambil menunggu stok dari pusat datang," kata Nugroho.

Tidak lupa dirinya berpesan bagi masyarakat yang sudah divaksin agar tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes). "Virus Covid-19 masih ada, jadi tetap lakukan prokes dan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Jangan lali," tandasnya. (*)