Amir Mengingatkan Kader PKS Jangan Bermanuver

Amir Mengingatkan Kader PKS Jangan Bermanuver

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bantul, Amir Syarifudin, mengingatkan kadernya untuk tidak melakukan manuver sendiri terkait Pilkada 2020. Semua harus taat, patuh dan tunduk kepada SK DPP PKS tentang siapa calon yang akan diusung.

Penegasan itu disampaikan Amir terkait munculnya poster dan informasi di masyarakat jika kader PKS Arif  Rahman Hakim dijadikan Cawabup berpasangan dengan Cabup DR Ir Hamdan Handoko MBA. Bahkan sosialisasi pasangan yang disingkat ‘Hanif’ tersebut sudah dilakukan ke beberapa tempat.

Saat deklarasi pribadi sebagai Cabup, Minggu (16/8/2020), di Kembang Deso, Kembanggede, Guwosari, Pajangan, Bantul, Hamdan sendiri menyatakan sudah bergerak, termasuk sosialisasi program sejak lima bulan silam seperti diberitakan koranbernas.id sebelumnya.

“Saya tegaskan, jangan ada manuver oleh kader PKS, termasuk Pak Arif Rahman Hakim saya iangatkan. Mari kita menunggu SK DPP, siapa yang akan direkomendasikan,” tegas Amir, Senin (17/8/2020), di Kafe Legenda, Gedongkuning.

Ketika pada saatnya surat rekomendasi tersebut telah diterima, lanjut Amir, tentu akan diserahkan kepada pasangan calon yang diusung dalam Pilkada 2020. “Namun hingga kini SK DPP tersebut belum sampai kepada pasangan calon. Jadi  belum tahu siapa nanti yang akan diusung. Pasti pada saatnya akan kami informasikan kepada media dan masyarakat. Untuk itu saya minta saat ini  jangan ada kader yang melakukan manuver-manuver pribadi,” kata anggota komisi C DPRD DIY tersebut.

PAN Tidak Poros Tengah

Secara terpisah, Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Bantul, Mahmud Ardi Widanta, memastikan jika ada kabar yang menyatakan PAN akan bergabung membentuk poros tengah adalah hoaks atau tidak benar. Karena hingga kini PAN belum menentukan sikap akan bergabung kepada pasangan siapa dalam Pilkada Bantul 2020.

“Kita masih menunggu SK DPP PAN, akan mengusung siapa. Jadi kalau ada informasi mau membentuk poros tengah dengan mengusung Pak Hamdan sebagai cabup, adalah hoaks. Kendati  namanya politik itu cair dan luwes, namun sejauh ini kami belum ada keputusan akan mengusung Pak Hamdan,” kata Ardi.

Pihaknya sama dengan PKS, masih menuggu keputusan dari pusat. Setelah SKK DPP turun, barulah hal itu akan disampaikan ke publik pada siapa partai berlambang matahari terbit itu akan berlabuh.

“Sejauh ini kita belum ada sikap resmi dari kami,” katanya. (eru)