Anggaran Minim Bukan Alasan Atlet Kulon Progo Tak Berprestasi

Anggaran Minim Bukan Alasan Atlet Kulon Progo Tak Berprestasi

KORANBERNAS.ID, KULON PROGO -- Prestasi atlet Kulon Progo di ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) DIY di Kota Yogyakarta menjadi inspirasi para pelajar untuk meraihnya. Pemkab Kulon Progo memberikan penghargaan berupa tali asih. Bertempat di Dikpora Kulon Progo Unit II pemberian tali asih pada peraih medali diselenggarakan pada hari Selasa (24/5/2022).

Kepala Dikpora Kulon Progo Arif Prastowo kepada koranbernas.id menyampaikan apresiasinya terhadap atlet yang menyumbangkan medali pada gelaran Popda DIY tersebut.

“Walaupun masih di peringkat ke-4 tetap kita syukuri. Akan tetapi menjadi kewaspadaan kita dengan raihan medali emas Kontingen Popda Gunungkidul yang perolehan emasnya sama yakni sebanyak 21 emas. Kepada para atlet Popda ceritakan pengalaman Anda dalam meraih prestasi sehingga dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekan anda. Kita masih sangat membutuhkan talenta-talenta atlet muda dari usia sekolah untuk dibina menjadi atlet kebanggan Kulonprogo. Ingat ibarat mendaki gunung adik-adik atlet Popda baru setengah perjalanan, jadi jangan berbangga dulu tetap jaga performance dan latihan yang tekun,” ungkap Arif Prastowo.

Lebih lanjut Arif Prastowo menambahkan agar Tim Popda Kulon Progo lebih meningkatkan pembinaan dengan cara-cara yang efisien.

“Saya lebih memprioritaskan agar stok bibit ada di sekolah. Sekarang para atlet berprestasi di Popda maka jika terus menjaga diri dari hal-hal yang tidak mendukung untuk prestasi dan dapat meningkatkan performance maka kedepan akan dapat berprestasi di Porda. Tapi merupakan tanggung jawab dari seluruh pemangku kebijakan secara kompak. Kita tahu bahwa anggaran APBD Kulon Progo sangat minim tapi itu bukan alasan untuk meraih prestasi tertinggi. Sebagai contoh banyak atlet yang datang dengan fasilitas yang minim tapi bisa menorehkan prestasi. Atlet silat dari Klaten peraih emas Sea Games 2022 dari kampung dapat menorehkan prestasi,” imbuh Arif Prastowo.

Arif Prastowo menjelaskan bahwa mulai tahun ini kita membuka Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMP N Samigaluh untuk dapat menampung atlet berprestasi walaupun belum mendapatkan dana dari APBD.

“Kita perlu membidik nomor-nomor atau cabang-cabang untuk menyabet medali emas, untuk menjadi prioritas. Jadi setiap sekolah kita khususkan untuk membina cabang olahraga (cabor) unggulan. Selain itu perlu memperbanyak event-event agar atlet berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman bertanding yang lebih banyak,” jelas Arif PRastowo.

Dirinya menegaskan KKO perlu bekerjasama dengan pengurus cabang (pengcab) dari cabor, sehingga pola latihan para atlet menjadi lebih terukur. Semua pemangku kebijakan harus ikut turut serta dalam pembinaan atlet.

“Konsekuwensi bagi atlet adalah latihan sehingga menjadi kewajiban para atlet untuk terus berlatih, sedangkan pertandingan adalah bagian dari latihan agar bisa mengukur tingkat keberhasilan dari proses latihan tersebut,” tegasnya.

Kepala Seksi Olahraga Bidang Pemuda dan Olahraga Dikpora Kulon Progo Widodo, menuturkan bahwa Kontingen Kulonprogo dalam Popda DIY memberangkatkan 383 orang terdiri dari 308 atlet, 41 pelatih dan 34 official. Popda DIY dilaksanakan pada tanggal 14-18/3/2022 di Kota Yogyakarta.

“Kontingen Popda Kulon Progo menempati peringkat ke-4, berhasil menyabet 21 emas, 28 perak, 62 perunggu. Prestasi ini dihasilkan dari 28 cabor minus 1 cabor yang tidak bisa ikut POPDA yakni cabor sepatu roda karena kurangnya regenerasi atlet pelajar. Sejumlah 111 atlet 23 pelatih akan menerima tali asih sebagai penghargaan dalam membela Kontingen Popda Kulon Progo,” tutur Widodo. (*)