Antisipasi Penyebaran Covid-19, KBM SMA/SMK Luring Terbatas

Antisipasi Penyebaran Covid-19, KBM SMA/SMK Luring Terbatas

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) DIY, Didik Wardaya, memastikan Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) tingkat SD/SMP masih dilakukan secara daring hingga akhir 2020. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan pendidikan.

Namun bagi pelajar di tingkat SMA/SMK, pembelajaran akan dibuat luring atau tatap muka secara terbatas. Di antaranya praktik di sekolah dengan catatan harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

“Untuk praktik di SMK, kami anjurkan sepertiganya saja, sedangkan pembelajaran teori masih dilakukan secara daring," ujar Didik usai Workshop dan Sosialisasi Pengembangan Pembelajaran SMK CoE Kerja Sama Luar Negeri di Aula SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Senin (26/10/2020).

SMK yang melakukan pembelajaran praktik tatap muka, menurut Didik, wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat. Sekolah juga harus mempunyai Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.

Satgas bertugas memantau perkembangan dan aktivitas penerapan Adaptasi Kebiasan Baru. Mulai dari penggunaan masker, mencuci tangan dengan sabun hingga menjaga jarak dan tidak berkerumun.

Sedangkan untuk SMA, pembelajaran bisa dilakukan secara luring namun dengan kriteria tertentu. Para siswa yang mengalami kesulitan belajar bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah.

Hal ini bisa dilakukan karena para guru berada di sekolah setiap hari. Namun mereka tetap memberikan pembelajaran pada siswanya secara daring.

“Untuk SMA sifatnya konsultasi, siswa bisa datang ke sekolah berkonsultasi dengan guru karena guru-guru saat ini di seluruh jenjang pendidikan masuk seperti biasa,” jelasnya.

Waka Humas SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, Irman Tribuana, menjelaskan sekolah tersebut membuka KBM luring hanya untuk praktik. Sedangkan teori masih dilakukan secara daring. “Satu kelas pun hanya satu kali seminggu masuk sekolah untuk praktik,” kata dia. (*)