AP Tanam Ribuan Pohon Penahan Abrasi di Wilayah Kawasan Penyangga YIA

AP Tanam Ribuan Pohon Penahan Abrasi di Wilayah Kawasan Penyangga YIA

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO--Sebanyak 5.000 pohon dengan jenis pohon mangrove, cemara udang, pandan laut, dan anggur laut tersebar di 3 wilayah yaitu Kalurahan Glagah, Jangkaran, dan Karangwuni Kabupaten Kulonprogo yang berlokasi di 4 kawasan eco wisata. Bertempat di Hutan Mangrove Pantai Pasir Kadilangu - Jangkaran, Rabu (10/8/2022) di Hari Konservasi Alam Nasional, PT Angkasa Pura I menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) melalui kegiatan Penanaman Pohon Penahan Abrasi di 3 wilayah kawasan penyangga Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).

(PJ) Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana, mengungkapkan selaras dengan visi misi pemerintah DIY bahwa pembangunan 5 tahun ke depan diupayakan melalui 3 hal. Pertama, pentingnya memperhatikan kawasan selatan DIY. Kedua, pentingnya memperhatikan tata kelola pemerintah dan pembangunan. Ketiga, pentingnya penekanan pemanfaatan teknologi informasi. Pelaksanaan kegiatan hari ini merupakan wujud poin pertama, di mana apa yang dilaksanakan hari ini adalah upaya dalam memperhatikan kelestarian alam yang lestari dan berkelanjutan.

“Seperti filosofi Hamemayu Hayuning Bawono, di mana Hayu artinya menyelamatkan, Ayu artinya cantik. Filosofi ini mengharuskan kita semua sebagai masyarakat untuk menyelamatkan dunia yang cantik, bahkan lebih dari itu, kita harus mempercantik dunia yang sudah cantik ini dengan pelestarian lingkungan kita,”ungkap Tri Saktiyana.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta, M. Wahyudi, yang menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan peduli lingkungan.

“Kami mengapresiasi PT Angkasa Pura I yang sudah melakukan penanaman pohon penahan abrasi dan mangrove ini, membantu Kelompok Tani Hutan (KTH) yang merupakan binaan KLHK. Tentunya KTH ini harus terus didorong untuk menjaga kawasan pesisir. Karena kawasan pesisir ini memang menjadi penting dengan adanya YIA. Ini memerlukan pula perhatian dari pemerintah, tidak hanya pemerintah daerah namun juga pemerintah pusat,”terangnya.

Melalui program TJSL Korporasi, PT Angkasa Pura I menjalankan fungsi bina lingkungan untuk dapat memberi manfaat bagi perusahaan atau bandara yang dikelola, bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta untuk dapat merekomendasikan jenis-jenis tanaman yang cocok ditanam sehingga dapat meminimalisir dampak dari abrasi dan bencana alam.

General Manager Bandara Internasional Yogyakarta Agus Pandu Purnama, menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini tidak hanya terfokus pada pelestarian kawasan penyangga bandara. Namun juga bertujuan menambah kerapatan vegetasi untuk menahan abrasi pada kawasan greenbelt, mendukung kawasan eco wisata di sekitar YIA, menambah kembali kawasan terbuka hijau, sebagai bentuk realisasi terhadap rencana aksi mitigasi gas rumah kaca (RAN-GRK), serta sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar berdasarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) pilar sosial dan ekonomi pada ekosistem lautan.

“Hal ini sejalan pula dengan arahan pemerintah, bahwa penanganan wilayah kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur atau elemen dan partisipasi masyarakat. Penanaman pohon penahan abrasi ini diharapkan dapat berkelanjutan. Melalui proses penanaman hingga pemeliharaan, PT. Angkasa Pura I telah memegang komitmen kelompok tani hutan penerima bantuan, agar dapat melakukan pemeliharaan melalui padat karya selama 3 (tiga) tahun,”terang Agus Pandu. (*)