Awalnya Guru Tidak Gajian, SMK Brantas Kini Punya Ribuan Murid

Awalnya Guru Tidak Gajian, SMK Brantas Kini Punya Ribuan Murid

KORANBERNAS.ID,MALANG -- Rombongan Forum Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK Kabupaten Bantul mendatangi SMK Brantas Karangkates di Sumberpucung Kabupaten Malang, Jawa Timur dalam kunjungan hari kedua, Jumat (11/2/2022). Rombongan yang dipimpin Kabid  Penempatan Kerja,Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul,Rumiyati M.Hum dan Ketua Forum BKK Bantul,Raharjo Mpd disambut oleh Ketua BKK SMK Brantas Karangkates Bambang Sukaton.
    
Dengan ramah dan bersemangat, Bambang menunjukan bagian demi bagian sekolah yang berdiri tahun 1995 tersebut. Sejumlah siswa  sedang praktik di bengkel otomotif Suzuki, latihan tes kerja PT Astra, praktik di bengkel Yamaha. Siswa lainnya membaca Alquran di Mushola dan dan belajar di bawah  gazebo ukuran 6 meter x 6 meter yang didirikan di  taman depan sekolah.
    
"Animo masyarakat untuk memasukan anaknya ke SMK Brantas Karangkates tinggi. Total siswa kita 2.060 anak dan ruang kelas kita terbatas karena masih proses pembangunan. Maka kita buat beberapa gazebo  dimana setiap gazebo untuk 1 rombongan belajar(rombel)," kata Bambang.  

Menurut Bambang, saat pendaftaran PPDB 2022/2023 dibuka, sudah ada 666 siswa yang mendaftar. Mereka tidak hanya dari  Jatim namun banyak juga dari Kalimantan, Jateng, Jakarta bahkan ada yang dari Sabah-Kinabalu, Malaysia.
     
Tingginya animo tidak lepas dari prestasi demi prestasi,kualitas dan mutu sekolah tersebut. Salah satunya adalah peran besar BKK yang mampu 'menggodok' siswanya siap kerja.
     
Bahkan pria 62 tahun itu punya slogan " Diterima kerja sebelum ujian,Ditempatkan sebelum lulus". Terbukti banyak siswa SMK Brantas Karangkates diterima di perusahaan-perusahaan bonafid. Tidak kurang 30 perusahaan  yang telah melakukan MoU dengan SMK ini.

Jika melihat data  keterserapan lulusan tahun 2021/2022 mencapai 82,70 persen. Sisanya berwira usaha dan ada juga yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT). Untuk siswa kelas XII yang saat ini sedang melaksanakan prakterk kerja industri juga banyak yang telah dipesan perusahaan. Berbagai capaian inilah yang menjadi salah satu faktor.  BKK SMK Brantas Karangkates diganjar sebagai BKK terbaik di Provinsi Jawa Timur.

"Tentu  semua tidak terjadi begitu saja. Namun semua butuh proses yang panjang. Termasuk adanya komitmen dari seluruh stake holder di sekolah,hingga tukang sapu kita  untuk bagaimana menjadikan BKK sebagai ruh dan garda terdepan," katanya.

Pembinaan Karakter Diutamakan

Kepala SMK Brantas, Mintaasih Utami mengatakan, hal utama yang ditanamkan di sekolah ini adalah pembinaan karakter dan kedisiplinan. Sejak anak masuk pertama kali ke sekolah mereka mendapat pembekalan yang melibatkan Koramil (TNI AD,red), pihak kepolisian dan instansi terkait. Warga sekitar juga dilibatkan untuk ikut memantau gerak gerik siswa. 

"Jadi masyarakat bebas membuat parkir dan warung , karena kita memang tidak ada lahan parkir dan kantin. Nah kita ada kordinasi dengan parkir dan kantin  tadi. Sekiranya  ada siswa yang merokok atau tindakan lain seperti membolos mereka akan lapor ke pihak sekolah," jelasnya.

Sekolah juga memiliki grup Whatsapp yang membagikan jadwal kegiatan agar pemilik parkir dan warung tahu kegiatan siswa. Ketika ada yang melakukan pembiaran siswa melanggar di tempat mereka, akan disanksi selama 3 hari. 

"Semua tertuang dalam MoU pihak sekolah dengan warung dan parkir, tadi. Mereka juga ikut ngoprak-oprak siswa kalau jam sekolah masih ada yang nongkrong," lanjutnya. 

Setiap siswa juga memiliki Kartu Menuju Sukses (KMs) yang berisi rekam medik siswa selama di sekolah. Upaya lain yang dilakukan  saat sehari saja tidak  masuk atau siswa bermasalah  akan  langsung ada  kunjungan ke rumah, termasuk anak sakit.
     
Wali kelaspun memiliki  kewajiban kunjungan perwalian di luar jam pembelajaran kendati anak tidak ada masalah. Tujuanya untuk mendapat masukan apa hal yang baik dan  apa hal yang kurang dari sekolah ini. 
      
Untuk tampilan siswa,lanjut Mitaasih juga menjadi perhatian. Tidak boleh ada rambut panjang  dan tindik bagi  siswa laki-laki, serta semua tidak boleh bertato.

"Sikap disiplin dan  karakter ini sangat penting artinya,selain tentunya semangat bekerja keras. Sehingga saat anak ditempatkan di perusahaan mereka akan ulet disana," tandasnya.

Dengan berbagai strategi tadi maka SMK Brantas Karangkates terus berkembang dari waktu ke waktu.  Dari awalnya hanya di angka 300an siswa,kini  mencapai ribuan.
   
"Bapak dan ibu, perlu kami informasikan saat awal berdiri kami para guru prihatin,bahkan beberapa bulan  tidak gajian. Kami pendiri waktu itu ada 7 orang, hutang kesana kemari untuk operasional. Alat-alat  praktek di awal pendirian SMK  juga pinjam. Namun berkat komitmenn
 dan kekompakan semua pihak kita maju bersama,"tandasnya. 
 
Terkait promosi, sekolah ini juga dilakukan. Seperti pembuatan kalender  yang memuat profil  alumni yang sudah sukses bekerja. Untuk kemudian kalender tadi dibagikan ke SMP dan SD asal alumni tersebut agar semakin mengenalkan keberadaan SMK Brantas Karangkates. Serta penempelen media promo di angkutan kota serta juga di beragam  media sosial.
      
Sementara Rumiyati mengatakan  kunjungan dalam rangka studi tiru untuk forum BKK di Bantul. Sebab pendidikan karakter sangatlah penting. 

"Karena tidak jarang,ada komplain dari pihak perusahaan terkait penempatan tenaga kerja.Misal  cepat boring dan keluar sebelum kontrak habis. Maka belajar karakter sangatlah tepat disini. Juga ingin mengetahui kolaborasi dan pembinaan yang dilakukan Disnakertrans Kabupaten Malang ke SMK Brantas Karangkates," jelasnya.

Raharjo menambahkan  forum BKK dibentuk dari pemikiran SMK satu dengan yang lain bisa saling berbagi  informasi terkait lowongan kerja bagi lulusan. Bahkan bisa melakukan rekrutmen bersama. 

"Kita ingin menyamakan persepsi dan turut serta mengurangi angka pengangguran bagi lulusan SMK" kata Raharjo.(*)