Bahaya Tertelan, Hindari Kemas Produk Kuliner Pakai Staples

Bahaya Tertelan, Hindari Kemas Produk Kuliner Pakai Staples

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Puluhan emak-emak mematut aneka barang dagangan semenarik mungkin. Tiap-tiap barang dagangan ditata laiknya seniman instalasi sedang berkarya.

Bukan tanpa alasan, mereka yang tergabung dalam Persaudaraan Mak-mak Indonesia (PMMI) berkumpul guna membuat foto produk jualan semenarik mungkin untuk ditampilkan di sosial media masing-masing dan platform e-commerce.

Acara bernama Bizniz Corner (BizCon) ini diinisiasi oleh PMMI belum genap sebulan, selain diberikan edukasi dalam pengambilan foto produk, Emak-emak ini juga berkesempatan mengkurasikan produk jualan mereka agar semakin layak dipasarkan.

Sekretaris PMMI, Ana Ratna, mengatakan setiap Jumat Bizniz Corner melakukan kurasi terhadap produk-produk yang dibawa emak-emak. Pengkurasian tak hanya menyangkut rasa, namun juga kemasan dan keamanan produk.

"Emak-emak ini sangat kreatif karena setiap minggu mereka selalu menghasilkan produk baru. 80 persen dari emak-emak ini memang punya passion terhadap kuliner, yang lain ada fashion, kerajinan dan aksesoris, kemudian ada juga yang paket pernikahan hingga tour and travel," paparnya di sela-sela acara Bizniz Corner, Jumat (7/2/2020), di Aula Masjid Jogokaryan.

Chef Yanun yang mengkuratori produk emak-emak ini mengakui beberapa hal masih perlu diperbaiki, misal konsistensi rasa.

Beberapa produk belum memiliki rasa yang konsisten, faktor nervous saat mengetahui produknya akan dikurasi justru membuat beberapa produk kuliner yang sebelumnya layak, pada saat kurasi malah memiliki kekurangan.

"Bisa jadi karena grogi dan tergesa-gesa, beberapa produk yang tadinya sudah pas, saat kurasi malah ada yang terlalu gosong dan sebagainya,” kata dia.

Selain kurasi terhadap rasa dan kemasan juga diberikan bimbingan agar produknya lebih menarik, kualitas rasa lebih membaik serta menjaga kehalalan produk, harapannya, semua produk anggota BizCon terjamin halal dan thayib.

Pakai Staples

Menurut Yanun, packaging produk juga perlu diedukasi, pemakaian staples tidak diperbolehkan karena akan membahayakan pembeli. Sebagai alternatif, yanun memberikan alternatif menggunakan selotip. "Kebiasaan  ingin cepat dan praktis, penggunaan staples justru membahayakan, karena bisa melukai dan tertelan," ujarnya.

Nur Aisyah Haifani selaku Ketua PMMI DIY mengungkapkan latar belakang dibuatnya BizCon ini karena berkembangnya emak-emak yang melakukan usaha-usaha rumahan untuk membantu ekonomi keluarga. Mereka perlu dukungan untuk memperluas jaringan, pendampingan pengelolaan, peningkatan kualitas produk dan usahanya.

"Harapan kami, emak-emak ini bisa bersama-sama sukses dalam usahanya dan juga bermanfaat secara ekonomi, karena emang perekonomian sekarang agak turun dan mudah-mudahan emak-emak ini bisa membantu perekonomian keluarga tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga dan menjadi pejuang ekonomi," lanjutnya.

Program lainnya BizCon adalah mengedukasi anggotanya dengan melakukan pelatihan-pelatihan bisnis dan saling sharing, tukar informasi antar-anggota demi kemajuan bersama karena dengan berjamaah akan lebih kuat dan maju.

"BizCon mengharuskan setiap anggota dalam menjalankan usahanya agar tetap berpegang pada syariat, yaitu bisnis tanpa riba dan dari setiap keuntungan produk yang dijual BizCon langsung dipotong 2,5 persen untuk infak," tandasnya. (sol)