Banyak Peneliti Datang, Usaha Penginapan Marak di Karangsambung

Banyak Peneliti Datang, Usaha Penginapan Marak di Karangsambung

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN-- Lebih dari setahun usaha homestay atau penginapan rumahan tumbuh di Desa Karangsambung, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen. Sebanyak 14 unit homestay bahkan banyak menerima tamu dari masyarakat yang melakukan penelitian di Kampus Geodiversitas Karangsambung ( KGK). 

Usaha ini sering mendapatkan limpahan tamu saat asrama di KGK penuh. Karenanya Paguyuban Geo Home, sebuah paguyuban yang beranggotakan 14 pemilik usaha homestay pun akhirnya dibentuk pada 2020 lalu. Usaha ini dimulai dari pelatihan usaha homestay oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kebumen.

Puji Haryanti, Ketua Paguyuban Geo Home, kepada koranbernas.id, Rabu (27/7/2022) mengungkapkan mulai Januari 2021, ada 14 orang perempuan di desa ini yang memulai usaha dengan memanfaatkan sebagian kamar di rumah mereka untuk disewakan. 

"Tamu yang menginap barengan serumah dengan keluarga pemilik home stay," kata Puji Haryanti, yang didampingi Eka Fitrtiyana, pengurus paguyuban.

Hingga sekarang usaha ini bisa menampung 140 tamu. Perhitungan biaya menginap tidak per kamar tetapi per orang. 

"Biaya menginap disamakan dengan biaya di kampus," katanya.

Kerja sama dengan KGK, tidak hanya kesepakatan harga sewa yang sama. Pihak KGK akan memberitahu ke pengurus paguyuban, jika ada tamu yang akan melakukan penelitian, tidak mendapatkan kamar di KGK. 

"Paguyuban yang mengatur, home stay yang mendapatkan tamu, " kata Puji Haryanti. Paguyuban akan adil membagi tamu, secara bergiliran. 

Ketua Kelompok Riset Pelestarian Sumber Daya Geologi, pada Pusat Riset Sumber Daya Geologi, Badan Riset Inovasi Nasional ( BRIN) Ir Chusni Anshori MT mengatakan, di Indonesia ada 40 perguruan tinggi yang menyelenggarakan program studi geologi dan serumpun prodi itu. Ada 25 perguruan tinggi yang memanfaatkan KGK sebagai tempat kuliah lapangan. Sehingga hampir sepanjang tahun, mahasiswa yang melakukan penelitian di KGK pergi datang silih berganti. 

"Sebelum pandemi, rata rata kunjungan setahun 12.000 orang," jelasnya.

Menurut Chusni, tamu yang menginap di KGK sebagai besar mahasiswa. Sedangkan tamu siswa sekolah pada umumnya tidak menginap. 

Chusni mengatakan, mahasiswa yang menginap di homestay relatif lebih sulit untuk tertib waktu belajar. Berbeda, jika mereka menginap di KGK karena mereka lebih cepat berkumpul untuk kuliah lapangan bersama. "Waktu kuliah lapangan disini, sejak jam 5 pagi sampai malam," katanya.(*)