Beksan Nir Corona, Cara Keraton Jogja Mengedukasi Bahaya Covid-19

Beksan Nir Corona, Cara Keraton Jogja Mengedukasi Bahaya Covid-19

KORANBERNAS.ID, JOGJA – Banyak cara dilakukan untuk mengedukasi masyarakat untuk mentaati protokol kesehatan. Sebagai bagian dari tradisi, Keraton Yogyakarta melakukannya melalui kesenian, yakni lewat tarian Beksan Nir Corona.

Beksan ini diciptakan Kawedanan Hageng Punakawan (KHP) Kridhomardowo yang terdiri dari para abdi dalem penari Keraton Yogyakarta pada awal pandemi. Hanya butuh dua hari, tarian ini dikenalkan masyarakat sejak Maret 2020 lalu.

“Tarian dibuat KHP Kridomardowo dua hari, lalu hari ketiga syuting,” ujar Penghageng Nityanudaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara disela penyerahan wastafel dari Badan Otoritas Borobudur (BOB) dan Dinas Pariwisata DIY kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Tamansari, Rabu (12/8/2020).

Tarian yang viral di medsos ini pun sering ditampilkan penari di berbagai acara. Dengan durasi sekitar 2 menit, Beksan Nir Corona menggabungkan pakem tarian dengan gerakan cuci tangan.

Dalam beksan ini, para penari menggerakkan tangan mengikuti gamelan. Dalam tarian ada gerakan mencuci tangan. Ada pula gerakan memakai handsanitizer dan jaga jarak.

“Meski ada gerakan baru, namun estetika tarian ini tetap ada sesuai pakem,” jelasnya.

Penghageng Nityanudaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara dan Direktur BOB, Indah Juanita dalam penyerahan wastafel BOB dan Dinas Pariwisata DIY kepada Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat di Tamansari, Rabu (12/8/2020).(yvestaputu sastrosoendjojo/koranbernas.id)

Wastafel Baru di Tamansari

Sementara Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB), Indah Juanita mengapresiasi upaya keratin dalam gerakan taat protokol kesehatan. Hal itu mendukung BOB yang terus mengkampanyekan program gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Aman) sebagai bentuk dukungan terhadap Destinasi Pariwisata yang terdampak Covid-19.

Sebanyak 10 wastafel dipasang Badan Otorita Borobudur ke salah satu destinasi wisata di Kota Yogyakarta, Tamansari. Wastafel tempat pencuci tangan berbentuk gentong air itu merupakan bagian dari komitmen satuan kerja dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menyambut adaptasi kebiasaan baru di Destinasi Pariwisata Lingkungan Keraton Ngayogyakarta.

"Beberapa waktu lalu kami sudah membagikan wastafel Portable ke sejumlah destinasi wisata di DIY dan kali ini giliran daya tarik wisata di kawasan Kraton Jogja, tepatnya di Tamansari," paparnya.

Selain di Tamansari, oleh BOB, wastafel wastafel sudah dipasang di beberapa lokasi Destinasi antara lain di kawasan wisata Malioboro, Pantai Parangtritis Bantul, Pantai Baron Gunung Kidul dan Desa Wisata Kebun Teh Nglinggo Kulon Progo. Di Tamansari, pemasangan wastafel dilakukan serentak hingga Museum Kereta Kraton. Sedangkan secara simbolis diserahkan oleh Direktur Utama Badan Otorita Borobudur Indah Juanita ke GKR Bendara selaku perwakilan Kraton.

"Pada masa New Normal Tourism saat ini tentunya budaya hidup sehat harus selalu dilakukan. Akan banyak wastafel di lokasi-lokasi wisafa dan kami memilih gentong air untuk sarana mencuci tangan," jelas dia.

BOB berharap, dengan persembahan wastafel portable ini, kiranya dapat ikut serta berperan dalam mencegah penularan dan penyebaran Rantai Covid-19 serta mendukung Gerakan BISA untuk menyambut Adaptasi kebiasaan Baru bagi masyarakat DI Yogyakarta dan sekitarnya.

“Instalasi gentong air didesain khusus dengan meniadakan sentuhan tangan ke tempat sabun dan kran air, dengan dialihkan semua ke pijakan kaki yang ada di bagian bawah. Tempat gentong juga didesain khusus dengan motif batik,” imbuhnya.(yve)