Beri Bantuan Insan Media, Golkar DIY Tetap Minta Dikritik

Beri Bantuan Insan Media, Golkar DIY Tetap Minta Dikritik

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Politisi senior yang juga Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman merasakan kegalauan yang dialami insan media. Dia tergugah nuraninya untuk sedikit meringankan beban mereka akibat dampak virus Corona atau Covid-19.

Kepedulian itu diwujudkan melalui aksi DPD Golkar DIY Peduli Insan Media, Minggu (5/4/2020), di Kantor DPD Partai Golkar DIY Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta.

Tampak hadir anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD DIY dan DPRD Kabupaten/Kota se-DIY serta pengurus harian DPD Golkar DIY. Untuk menghindari kerumunan, acara dibuat shift setiap satu jam sekali dan dibatasi jumlahnya.

Dibagikan sembako sejumlah 75 paket berisi beras, gula, telur, minyak, sirup, wedang uwuh, kecap, vitamin, hand sanitizer, sabun, masker dan sedikit uang untuk membeli pulsa.

Gandung menyampaikan bantuan ini jangan dipandang isinya tetapi lihatlah sebagai bentuk empati dan kepedulian Partai Golkar sebagai salah satu parpol terbesar di negeri ini. “Saya yakin politisi bisa jatuh karena setetes tinta wartawan dan bisa melambung karena setetes tinta,” ujarnya.

Anggota Komisi VII DPR RI ini menegaskan bantuan itu jangan sampai mempengaruhi insan media. Bahkan politisi yang dikenal tidak pelit itu pun tetap minta dikritik. “Kritiklah apabila FPG kurang pas kepada rakyat,” tegasnya.

Bantuan ini juga bukan untuk pamer melainkan agar pihak-pihak lain ikut peduli. Karena itu dia berpesan tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Golkar DIY yang saat ini sudah ada 58 tim jangan terlalu menonjolkan Golkar-nya sebab yang penting adalah kepedulian kepada semua lapisan masyarakat tanpa pandang bulu.

“Kita bukan riya, agar langkah Partai Golkar DIY ini bisa memberi daya ungkit bagi semua pihak yang mampu ikut serta membasmi virus Corona. Insyaallah bantuan ini bukan yang pertama, sampai wartawan dinyatakan aman,” ungkapnya.

Dia mengakui, insan media saat ini menjadi garda depan yang berperan memberikan edukasi di saat masyarakat merasakan ketakutan akibat wabah Corona. Dengan begitu masyarakat bisa memperoleh edukasi yang tepat dari sumber dan berita resmi, bukan dari hoaks.

Menurut Gandung, kata kuncinya adalah jangan takut, jangan panik, jangan stres, wajib jaga kebersihan, olahraga, tingkatkan imunitas dan kesehatan nomor satu.

“Biar pun saya sering dikritik karena pergi ke mana-mana tetapi kata kuncinya harus sehat sehingga bisa ke mana-mana. Silaturahim tetap berjalan, cipika cipiki untuk sementara ganti menunduk seperti di Jepang,” kata dia.

Anggota FPG DPRD Kota Yogyakarta, Sri Retnowati, menyerahkan paket bantuan sembako.  (sholihul hadi/koranbernas.id)

Kondisi ekonomi

Gandung merasa cemas apabila stres massal masyarakat dibiarkan begitu saja maka berbahaya bagi bangsa. Lock down bisa merambah sektor lain termasuk politik dan ekonomi. Tak bisa dibayangkan bagaimana kondisinya enam bulan lagi.

“Di facebook ada joke merampok bank atau ngingu thuyul. Itu bukan sekadar gurauan tetapi semacam isyarat. Inilah saatnya mencari jalan keluar,” ucapnya.

Dia bersyukur sekarang ini kondisi jalan-jalan di Yogyakarta sudah terlihat ramai, mudah-mudahan sebagai pertanda perekonomian masyarakat akan kembali normal.

Maka inilah saatnya insan pers memberitakan sesuatu yang dapat menumbuhkan semangat gotong royong, kekeluargaan, meningkatkan solidaritas dan hal-hal yang inspiratif memberikan harapan.

“Kita berharap insan pers tidak banyak memberitakan tentang kematian yang bisa menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. Informasikan cara-cara yang benar menghadapi wabah Covid-19,” kata Gandung.

Dalam kesempatan itu Gandung menyerahkan bantuan modal usaha sebesar Rp 10 juta untuk koperasi PWI Cabang Yogyakarta, diterima Ketua PWI Cabang Yogyakarta, Sihono.

Diserahkan pula dana senilai Rp 50 juta hasil dari pemotongan gaji anggota DPRD DIY kepada Bendahara DPD Golkar DIY. “Semoga bantuan ini bermanfaat,” kata Rany Widayati, Ketua FPG DPRD DIY didampingi Suwardi, Agus Sumaryanto, Lilik Syaiful Ahmad dan  Nurcholis Suharman.

Ketua FPG DPRD DIY Rany Widayati dan anggotanya menyampaikan sambutan sebelum menyerahkan dana dari pemotongan gaji dewan untuk Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Golkar DIY. (sholihul hadi/koranbernas.id)

Kepekaan

Mewakili rekan-rekannya, Sihono menyampaikan apresiasi bantuan dari Golkar DIY. “Ini yang pertama kali partai politik peduli wartawan. Pemberian bingkisan ini wujud kepedulian politisi terhadap wartawan yang selama ini bekerja dengan ketulusan terkait Covid-19,” ujarnya.

Dia sepakat wartawan harus memberikan edukasi ke masyarakat agar tidak panik. Meski tugas wartawan makin berat dan taruhannya rawan terpapar virus Corona karena berinteraksi dengan banyak orang, namun mereka harus menjalankan fungsi edukasi ke masyarakat.

“Ini ternyata dirasakan oleh Pak Gandung. Kepekaan ini yang harus dirasakan oleh politisi. Kami apresiasi respons cepat, kami cermati politisi di DIY tidak banyak yang peka. Kepekaan memang hanya diperoleh dari proses panjang disertai hati yang terasah dan pikiran cerdas,” kata dia.

Menurut Sihono, pemberian bingkisan merupakan salah satu jalan keluar yang dihadapi insan media terkait persoalan ekonomi yang berdampak pada keluarganya.

Mereka sering berjuang untuk masyarakat tetapi jarang ada yang memperjuangkan nasibnya. “Wartawan itu hidupnya prihatin tetapi tak banyak yang memperhatikan,” kata dia.

Seperti diketahui, merebaknya wabah virus Corona berdampak pada semua sisi kehidupan. Imbauan di rumah saja atau bekerja di rumah untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona berdampak pada sepinya pasar, tempat wisata, hotel, aktivitas jalan sehingga semua sektor terkena imbasnya termasuk sektor angkutan umum. Ojek dan taksi online sepi penumpang. Hal ini tentu berimbas pada sisi penghasilan mereka.

Demikian juga dengan insan pers, ada yang bisa bekerja di rumah, namun tidak sedikit yang harus keluar rumah untuk mendapatkan informasi dan mendapatkan foto maupun gambar audio visual (video) untuk disajikan ke masyarakat mengenai perkembangan wabah Covid-19 maupun berita-berita lain yang harus disampaikan ke khalayak. Wartawan pun mengalami dampak langsung adanya wabah ini. (sol)