Berperan Penting dalam Ketahanan Keluarga, Guru PAUD Belum Sejahtera

Berperan Penting dalam Ketahanan Keluarga, Guru PAUD Belum Sejahtera

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu ujung tombak ketahanan keluarga. Setiap anak yang ditangani oleh pendidik PAUD ini semestinya menjadi prioritas pula oleh keluarganya, sehingga setiap permasalahan yang muncul bisa diselesaikan dengan baik.

"Kalau ada permasalahan yang bisa didampingi [guru PAUD] sampai selesai dengan baik, maka tidak ada permasalahan yang merupakan syarat pembangunan ketahanan keluarga," papar Erlina Hidayati, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk DIY, di sela-sela sosialisasi pemberdayaan ekonomi perempuan berperspektif gender, Jumat (23/9/2022).

"Kemudian juga setiap Kabupaten/Kota juga harus punya pusat pembinaan keluarga, sehingga keluarga-keluarga yang bermasalah itu bisa didampingi sampai rampung masalahnya," imbuhnya.

Ketahanan keluarga ini termasuk pula kesejahteraan, dalam hal ini para pendidik PAUD yang selama ini bekerja berbasis komunitas yang bermodal keikhlasan. Para pendidik PAUD ini menurut Erlina sangat lekat dengan penanaman budi pekerti yang merupakan akar dari budaya masyarakat Yogyakarta.

“Penanaman nilai budi pekerti dan budaya itu berawal dari sini (Paud). Bagaimana ini bisa masuk dalam kerangka keistimewaan DIY, ini yang harus kita dorong dan optimalkan,” sambungnya.

Erlina mengakui, saat ini memang kesejahteraan untuk para pengajar PAUD belum memadai. Namun begitu, dengan adanya Dana Keistimewaan (Danais) DIY, hal tersebut sangat mungkin menjadi prioritas usulan dan masuk dalam bagian penyaluran dana.

Ibu Paud di Himpaudi (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia)ini relawan yang luar biasa, bagaimana sejak awal mereka menyiapkan anak istimewa," kata Erlina.

Pihaknya berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk pengembangan Paud agar Kabupaten/kota harus bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan DIY agar Danais di provinsi bisa dimaksimalkan untuk kesejahteraan.

Sementara anggota DPR RI Dapil DIY, Ibnu Mahmud Bilalludin mengatakan, sistem pendidikan nasional belum bisa mengakomodir dengan maksimal pendidikan anak usia dini. Padahal, PAUD dengan para pengajarnya menurut Ibnu sudah ada sejak dahulu dengan inisiasi komunitas.

Dia melanjutkan, apa yang dilakukan para pendidik PAUD ini sangat luar biasa, dengan disiplin dan waktu yang disediakan juga luar biasa. Bagaimana agar masuk dalam sistem pendidikan nasional harus diperjuangkan.

"Semoga perjuangan panjang ini bisa membawa hasil, karena niat baik demi bangsa dan negara akan disambut baik pihak lain,” tandasnya.(*)