Bisa Menulis Artikel di Media Massa, Kenaikan Pangkat Guru Bakal Dipermudah

Bisa Menulis Artikel di Media Massa, Kenaikan Pangkat Guru Bakal Dipermudah

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Dinas Pendidikan dan Olahraga (Dindikpora) Purworejo akan memudahkan guru untuk kenaikan golongan (pangkat), selama memenuhi syarat. Salah satunya dengan penulisan ilmiah di media masa.

"Penulisan artikel ilmiah penting sekali untuk penunjang kenaikan pangkat atau golongan. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada PGRI dan APKS yang memfasilitasi, pelatihan penulisan artikel untuk guru-guru," kata Sukmo Widi Harwanto, Kepala Dindikpora Purworejo, pada sambutan saat pembukaan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Populer di Media Masa, bertempat di Gedung PGRI Purworejo, Minggu (24/1/2021).

Jika guru memenuhi syarat, lanjutnya, maka kenaikan pangkat akan dipercepat dan dipermudah. "Kami tidak mempersulit. Yang penting betul-betul dilaksanakan dengan baik. Saya menyadari untuk peserta yang berumur 50 tahun tidak mudah untuk menyerap materi pelatihan di tengah banyaknya beban dan pikiran," katanya.

Sukmo menambahkan, pihaknya tidak bisa memberi bantuan kepada guru dalam bentuk uang, namun akan membantu dalam bentuk penghargaan, yaitu kenaikan pangkat atau golongan.

"Yang penting dipahami bagaimana penulisan artikel itu penting dan kenapa untuk syarat. Karena untuk mengetahui sejauh mana guru mengeluarkan ide-ide kreatif untuk karya ilmiah," imbuh Sukmo.

Ketua PGRI Purworejo, Irianto Gunawan, dalam sambutannya memberi apresiasi kepada Kepala Dindinpora Purworejo. "Dulu guru-guru yang memiliki golongan 4B bisa di hitung dengan jari. Namun sekarang berkat bantuan Kepala Dinas, guru dengan golongan 4B sudah banyak," jelas Gun, sapaan akrabnya.

Menurut Gun, para guru dalam menulis akan diapresiasi oleh Dinas Pendidikan yang bisa untuk kenaikan pangkat. Untuk itu pihaknya melakukan pelatihan penulisan artikel untuk para guru. Program tersebut merupakan kerja sama antara Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS) dengan Jateng Pos.

"Guru yang sudah mendapatkan pelatihan berjumlah sekitar 1.500 orang dari 6.500 jumlah anggota PGRI Purworejo. Bulan depan diklat Penilaian Tindakan Kelas (PTK), dan setiap minggu bahasan, selesai PTK diadakan seminar," jelasnya.

Menurut Gun, dulu kenaikan pangkat guru mentok. Namun, sekarang didukung pelatihan penulisan artikel, bisa lancar.

Tukijo, nara sumber dari Jateng Pos, mengatakan artikel juga merupakan karya ilmiah populer. "Bahasa yang digunakan harus ringan, karena pembaca tidak bersentuhan dengan penulis, maka harus komunikatif. Selain itu diksi jangan terlalu susah dan jangan terlalu banyak menggunakan istilah asing," papar Tukijo.

Tukijo yang juga merupakan pengajar di SMP N 17 Semarang menambahkan, untuk penentuan judul pemilihan kata harus efektif, sebanyak 3 atau 6 kata. Adapun judul, menurutnya boleh disingkat.

"Penulisan artikel seharusnya mencari isu kontroversial ada yang pro dan kontra, bisa juga menanggapi tulisan orang lain atau mengkritisi Tajuk Rencana sebuah media masa, biasanya up to date. Dalam artikel harus ada referensi biar opini kita tidak dominan. Pergunakan bahasa baku dan jangan plagiat," jelas Tukijo.

Dibagian akhir pelatihan Tukijo menyampaikan materi swa sunting. Sebagian peserta sudah pernah melakukan pembuatan judul, materi berikutnya swa sunting, bagaimana praktek menyunting. Karena, menulis itu ada tahapannya yaitu pra menulis, persiapan menulis dan terakhir swa sunting," ungkapnya.

Jemira, salah satu peserta pelatihan yang juga guru IPS SMP Muhammadiyah, berrtanya bolehkah judul menggunakan huruf kapital semua. Dia pun puas mendapatkan jawaban, tidak diperbolehkan judul menggunakan huruf kapital semua.

"Saya sudah 3 kali mengikuti pelatihan. Saya berharap bisa menghasilkan karya, bisa masuk ke media masa," ungkap Jemira.

Pelatihan tersebut merupakan angkatan ke 15, dengan peserta rata-rata 100 orang tiap angkatan. (*)