BPPS Ditantang Bisa Membangkitkan Pariwisata yang Sedang Terpuruk

BPPS Ditantang Bisa Membangkitkan Pariwisata yang Sedang Terpuruk

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Sembilan orang anggota Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) periode 2020-2024 dikukuhkan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa (1/9/2020). Pengukuhan yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman tersebut menggantikan tujuh orang anggota BPPS periode sebelumnya.
 

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih, menjelaskan bahwa pelaksanaan seleksi anggota BPPS dilaksanakan tanggal 27-28 Juli 2020. Seleksi ini diikuti sebanyak 22 peserta terdiri dari unsur Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), akademisi, Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) dan kalangan penerbangan.
 

“Dari 22 peserta tersebut akhirnya pansel memilih sembilan orang,” kata Sudarningsih.
 

Adapun kesembilan anggota BPPS yang baru yaitu Eko Priyanto (PHRI), Agung Tris Sasongko (PHRI), Fachri Herkusuma (ASITA), Andreas Perdana Putra (ASITA), Moris Tumpal Situmorang (PPJI), Donny Rahmat (PWI), M Iqbal Yusron (HPI), Larissa Rahadiyanti (PT Angkasa Pura), dan Wahjudi Djaja (akademisi).
 

Bupati Sri Purnomo mengatakan, Badan Promosi Pariwisata Sleman (BPPS) merupakan ujung tombak dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Sleman. “Maka dengan dipilih dan dikukuhkannya anggota BPPS periode 2020 –2024 ini diharapkan para anggota dapat menunjukkan kemampuan yang dapat diandalkan dalam memajukan pariwisata di Kabupaten Sleman,” katanya.
Sri Purnomo juga menyebutkan kondisi saat ini yaitu adanya pandemi Covid-19 menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi anggota BPPS untuk mampu membangkitkan sektor pariwisata yang sedang mengalami keterpurukan.

 

“Anggota BPPS harus segera menyusun program-program untuk menghidupkan, membesarkan dan mengembalikan pariwisata yang selama ini menjadi salah satu sektor unggulan Kabupaten Sleman. Karena sektor pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi sejak beberapa tahun terakhir sebelum pandemi covid-19 ini,” kata Sri Purnomo.
 

Sementara di wilayah Kabupaten Sleman, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata Sleman menyebut kunjungan wisatawan Sleman periode Januari–Agustus 2020 mencapai 1.650.000 kunjungan wisata. Angka tersebut menurun cukup drastis yaitu sebanyak 74% jika dibandingkan dengan periode yang sama ditahun 2019 yang jumlah kunjungan mencapai 6.350.000 wisatawan.
 

Sri Purnomo menilai kondisi tersebut tidak dapat dipungkiri karena adanya pandemi covid-19 yang berdampak pada adanya pembatasan-pembatasan aktifitas, termasuk juga aktifitas wisata.
 

“Maka pada kesempatan yang baik ini saya mendorong BPPS untuk dapat membangkitkan sektor pariwisata di Sleman dengan berbagai Inovasi Wisata. Kondisi saat ini menjadi tantangan sekaligus ujian bagi BPPS untuk mempromosikan wisata di Sleman," tutur Sri Purnomo. (*)