Budaya Harus Jadi Unggulan Kabupaten Sleman

Budaya Harus Jadi Unggulan Kabupaten Sleman

KORANBERNAS.ID – Kabupaten Sleman selain memiliki candi-candi peninggalan sejarah masa lalu, juga kaya ragam budaya. Ke depan, apabila masyarakat ingin daerah ini lebih maju lagi, mau tidak mau budaya harus dijadikan sebagai sektor unggulan.

Inilah pesan dari sejumlah tokoh masyarakat sehubungan akan digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sleman tahun 2020.

“Kami dapat pesan untuk memajukan Kabupaten Sleman dengan budaya,” ungkap Riyanto Kuncoro, salah seorang Bakal Calon Bupati Sleman dari PDI Perjuangan, Minggu (10/11/2019).

Sore itu sedianya dia akan menemui H RM  Tirun Marwito SH, budayawan Yogyakarta yang dikenal dengan KRT Jatiningrat atau Romo Tirun.

Kepada wartawan Riyanto menyampaikan, pesan untuk menjaga kebudayaan antara lain datang dari Bupati Sleman periode 1990-2000, Arifin Ilyas, maupun beberapa tokoh seniornya termasuk Ketua Satgas Pasanda DIY tahun 2006, Suprapto.

“Saya dan rombongan seharian mengunjungi tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh senior PDI Perjuangan. Tadi saya mengunjungi Bupati Sleman Arifin Ilyas yang purnatugas tahun 2000 kemudian digantikan Pak Ibnu Subiyanto,” ujarnya.

Baginya, silaturahim sowan ke para sesepuh itu sekaligus untuk memohon doa restu.

Bagaimana pun mereka pernah memimpin Kabupaten Sleman sekaligus menjadi pelayan masyarakat. Dengan kata lain mereka punya banyak pengalaman di pemerintahan.

“Dari beliau kami dapat pesan untuk senantiasa menekankan kebersamaan, Semangat ini nantinya akan saya gunakan untuk memimpin birokrasi dan melayani masyarakat. Ketokohan beliau sangat kuat dan berkarakter. Mau tak mau saya harus mengikuti petunjuk ataupun petuah beliau,” paparnya.

Kenapa budaya? Menurut anggota DPRD Kabupaten Sleman dua periode (1999-2004 dan 2004-2009) ini, budaya identik dengan keistimewaan DIY.

Mengingat pentingnya budaya, dia sepakat budaya harus menjadi perhatian utama.

“Budaya harus ditanamkan untuk menunjukkan Kabupaten Sleman tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat,” ujar pria kelahiran 13 November 1962 ini. (sol)