Budi Mulia Dua Meluluskan Puluhan Calon Chef

Budi Mulia Dua Meluluskan Puluhan Calon Chef

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Budi Mulia Dua (BMD) Cullinary School menggelar uji kompetensi untuk 52 siswa Program Profesi Chef (PPC) angkatan ke-26 di kampus BMD Cullinary School, Maguwoharjo, Sleman, Selasa (22/6/2021). Semua siswa dinyatakan lulus dan diharapkan kelak menjadi chef andal.

Pada ujian akhir tersebut hadir penguji profesional dari IDUKA (Industri, Dunia Usaha, dan  Dunia Kerja), yaitu  Executive Chef Melia Purosani Hotel, Deddie Jangkar, dan Pastry Chef de Lauzah, Ardin Irham.

Manajer BMD Cullinary School, Ani Syafaatun M.Pd, selaku inisiator ujian akhir tersebut mengatakan, untuk menunjang keberhasilan link and match antara kompetensi lulusan dengan kebutuhan kompetensi IDUKA, maka diperlukan praktisi sebagai pengujinya.

Ujian akhir purna siswa BMD Cullinary School dibagi menjadi dua bagian, yakni Hot & Cold Kitchen dan Pastry Bakery. Tantangannya, peserta didik memilih secara acak menu hidangan yang akan diujikan.

Menu hidangan Hot & Cold Kitchen yang diujikan diantaranya oriental food, continental food, Indonesian food, satu set menu. Sedangkan hidangan Pastry Bakery diantaranya puff pastry, donat, pizza, french bread, sponge cake. Selain itu peserta didik diminta untuk menghitung biaya produksi dan harga pokok penjualan.

Ani Syafaatun menyatakan ujian ini sudah tertunda karena pandemi. Pembelajaran juga harus terhenti beberapa watu.

Pelaksanaan ujian akhir tersebut sudah sesuai protokol kesehatan dimana setiap peserta menggunakan satu peralatan utama dan penunjang. Hal ini dilakukan untuk menjamin profesionalitas kerja dan sesuai dengan aturan prokes.

Sedangkan chef Deddie Jangkar mengatakan kegembiraannya karena telah lahir calon-calon chef andalan, calon chef yang bisa menggantikan para chef sepuh seperti dirinya. Deddie berpesan para calon chef masih harus sering berlatih, khususnya kesalahan perhitungan biaya produksi.

Menurutnya, seorang chef tidak hanya pandai dalam membuat menu hidangan, namun juga memiliki kemampuan manajerial, seperti penghitungan cost.

Secara terpisah melalui sambungan telepon Dirjen Vokasi, Wikan Sakarinto Ph.D, mengatakan kurikulum BMD Cullinary School sudah disesuaikan dengan kebutuhan IDUKA. Penggunaan peralatan praktik sudah sesuai standar hotel. Demikian pula pengajarnya banyak menghadirkan chef profesioanal dari IDUKA, baik hotel maupun bakery pilihan.

Ardin Irham, Pastry Chef de Lauzah, meminta peserta didik program profesi chef untuk lebih berlatih manajemen waktu agar dapat menyesuaikan dengan suasana industri sesungguhnya. (*)