Bupati Ajak Bersama Cegah Stunting Untuk Masa Depan Bangsa

Bupati Ajak Bersama Cegah Stunting Untuk Masa Depan Bangsa

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pemerintah Kabupaten Bantul menggelar Peringatan Hari Keluarga Nasional XXIX Tingkat Kabupaten Bantul di Pasar Seni Gabusan, Selasa(28/6/2022). Mengambil tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”, acara dihadiri Ari Dwi Koratono Inspektur BKKBN, perwakilan BKKBN DIY, Bupati H Abdul Halim Muslih dan Ketua TP PKK HJ Emi Masruroh Halim serta diisi dengan pameran potensi dari kampung KB yang ada di Bantul.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Ninik Istitarini MPH mengatakan, Harganas tersebut bertujuan untuk mensinergikan gerak langkah keluarga Indonesia mencegah stunting. Adapun stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

“Maka kita harus bersama-sama melaksanakan program penanganan stunting secara terpadu, dengan menggelar berbagai program kegiatan. Termasuk kita mendukung pencanangan 1 juta akseptor (peserta KB baru-red) secara nasional. Dan untuk Bantul capaian akseptor tersebut 125,27 persen dari target yang ditentukan. Kita juga menggelar festival kampung KB,” kata Ninik.

Lomba ini untuk memotivasi menggerakan dan mengeksplor hasil masyarakat yang sudah didampingi.

Sementara Ari Dwi Koratono Inspektur BKKBN mengatakan, dengan peringatan Harganas ke-29 ini membuktikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bantul dan seluruh jajarannya sangat berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan keluarga secara konsisten.

Beberapa waktu yang lalu, Bantul juga menjadi ajang peluncuran persiapan pelayanan kesehatan bagi calon pengantin yang melibatkan lintas sektoral serta deklarasi tim pendamping keluarga tingkat nasional.

“Kami sangat berbahagia dan mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Bupati beserta seluruh jajaran. Dan sesuai tema, bahwa keluarga ini berperan besar dalam upaya percepatan penurunan stunting. Karena dalam keluarga itulah nilai-nilai perilaku dasar pembangunan ditentukan, sehingga keluarga menjadi pondasi penting bagi negara dalam mewujudkan Indonesia emas tahun 2045,”katanya.

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan, bahwa keluarga berperan penting bagi kemajuan suatu bangsa. Sebab keluarga yang baik akan menciptakan masyarakat yang baik, dan pada akhirnya menjadi negara yang baik pula.

“Kita telah menetapkan cita-cita besar kita, yaitu terwujudnya masyarakat Bantul yang harmonis sejahtera dan berbahagia. Untuk mewujudkan cita-cita itu kita punya jembatan namanya misi. Salah satunya dengan pengembangan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan berbudaya, dengan mencegah terjadinya stunting dengan memberdayakan keluarga,” katanya .

Bupati mengajak semua pihak berhati-hati dan waspada, agar jangan sampai anak-anak mengalami stunting, dengan upaya meningkatkan gizi dan derajat kesehatan. Sebab kalau sampai mengalami stunting anak yang bersangkutan akan mengalami hambatan pertumbunan, gangguan pada mental serta tidak sehat.

“Mari kita sayangi anak-anak kita dengan cara mencegah kelahiran stunting. Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten Bantul saat ini telah mengalokasikan anggaran yang luar biasa besar yakni untuk pemberdayaan masyarakat berbasis pedukuhan. Setiap pedukuhan kita alokasikan Rp 50 juta. Di Bantul ada 933 pedukuhan,”tambahnya. (*)