Buruan, Ada Operasi Katarak Gratis di RSUP Dr Sardjito

Buruan, Ada Operasi Katarak Gratis di RSUP Dr Sardjito

KORANBERNAS ID, SLEMAN – Hingga saat ini katarak masih menjadi salah satu penyebab kebutaan yang paling sering muncul di dunia. Bahkan, di Indonesia, khususnya Yogyakarta, penyakit katarak menempati urutan pertama penyebab kebutaan tersebut.

Katarak merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata. Kekeruhan lensa dapat terjadi pada satu mata ataupun kedua mata, serta dapat pula terjadi pada laki-laki dan perempuan.

Sesuai perjalanan penyakitnya, katarak biasanya dialami oleh usia lanjut atau lebih dari 60 tahun. Namun apabila memiliki faktor risiko seperti merokok, diabetes melitus, trauma, paparan sinar matahari berlebihan, maka katarak bisa terjadi lebih cepat, bahkan di usia muda.

Dalam pembukaan bakti sosial operasi dan dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional 2021, RSUP Dr Sardjito dan Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr Sardjito/FKKMK UGM dengan Yayasan Baitul Al-Khariyah serta Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), menyelenggarakan kegiatan operasi katarak gratis pada Sabtu (25/9/2021).

Direktur Medis dan Keperawatan RSUP Dr Sardjito, Dr dr Sri Mulatsih, menyatakan kolaborasi antara semua pihak diharapkan terus terjalin dengan baik ke depannya. Selain itu fungsi RSUP Dr Sardjito sebagai rumah sakit pendidikan tentu saja selalu berupaya mengembangkan dan memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

"Dengan kegiatan bakti sosial ini, menjadi wujud kepedulian RSUP Dr Sardjito dalam meringankan dan membantu masyarakat yang tidak mampu memperoleh layanan kesehatan mata," paparnya.

Sedangkan ketua panitia kegiatan, dr Firman Setya Wardhana, menyampaikan sampai saat ini katarak masih menjadi problem. Namun, jika ditangani akan bisa kembali fungsi penglihatannya.

"Menjadi masalah dalam masyarakat, karena masih terkendalanya akses layanan kesehatan dan ketidakmampuan secara ekonomi masyarakat untuk melakukan operasi katarak," lanjutnya.

Penderita katarak, khususnya dengan kondisi perekonomian menengah ke bawah, merasa kehilangan harapan ketika mendengar tindakan operasi merupakan satu-satunya cara untuk mengembalikan fungsi pengelihatan mereka.

"Keterbatasan biaya, tempat tinggal yang jauh dari fasilitas kesehatan, masih menjadi kendala bagi penderita katarak untuk mendapat penanganan," kata Firman.

Dalam penyelenggaraan saat ini, diatur sesuai koridor protokol kesehatan dengan skrining melalui swab sebelum ke RSUP Dr Sardjito dengan target peserta operasi katarak sejumlah 135 pasien. Operasi ini didukung oleh spesialis-spesialis mata dengan tehnik operasi tanpa jahitan.

Kegiatan diselenggarakan secara bertahap di RSUP Dr Sardjito mulai tanggal 25 dan 26 September 2021 untuk tahap pertama dan tanggal 2 - 3 Oktober 2021 untuk tahap kedua, serta tanggal 9 -10 Oktober 2021 untuk tahap ketiga.

Kegiatan bakti sosial pemeriksaan dan operasi katarak gratis ini ditujukan bagi masyarakat yang kurang mampu secara sosial. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui tahap pemeriksaan mata lengkap terlebih dahulu, yang dilanjutkan dengan operasi katarak gratis.

Kegiatan bakti sosial ini tentu saja merupakan kegiatan yang rutin dilakukan oleh Departemen Ilmu Kesehatan Mata RSUP Dr.Sardjito/FKKMK UGM sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan sebagai salah satu upaya untuk menuntaskan kebutaan yang diakibatkan oleh katarak di wilayah DIY.

Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, kegiatan bakti sosial dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan bakti sosial kali ini diketuai dr Firman Setya Wardhana M.Kes Sp.M(K) dengan penasehat prof dr Suhardjo SU Sp.M(K) dan bantuan dari Kuwait melalui Yayasan Baitul Al-Khairiyah yang dipimpin Nadya Abdu Sodiq Bawazier. (*)