Catat, Bantul Bakal Punya Kolam Renang Internasional

Catat, Bantul  Bakal Punya Kolam Renang Internasional

KORANBERNAS.ID--Banyak atlit renang nasional bahkan berprestasi internasional lahir dari Bantul. Mereka selama ini banyak berlatih di Kolam Tirtotamansari namun kemudian banyak yang bertanding atas nama daerah lain seperti Kalimantan, Jawa Barat maupun wilayah lain.
     
Melihat potensi atlit tersebut,ke depan Bantul akan dibangun sebuah sarana kolam renang dan polo air bertaraf internasional  yang rencananya dibangun di eks Pavajo Jalan Parangtritis, Desa Sarihardono, Kecamatan Pundong. Lokasinya persis di tepi jalan menuju obyek Pantai Parangtritis dan menggunakan lahan 3 hektar.

Untuk 2,5 hektar tanah kas desa Srihardono dan 0,5 hektar Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul. Nantinya jika sudah terbangun, maka akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi bagi masyarakat.
    
"Bangunan tidak akan menggusur keberadaan Balai Benih Ikan (BBI) namun nanti akan lebih dikembangkan," kata Assisten 3 Pemkab Bantul Bambang Guritno SH saat menerima investor  Dyah Novie SH di ruang kerja Bupati kompleks Parasamya, Selasa (26/11/2019) siang. Hadir dalam pemaparan adalah Bupati Drs H Suharsono serta pihak-pihak terkait.

Sementara Dyah Novie SH investor  yang juga pengelola Tirtatamansari mengatakan ide mengembangkan Paris Edu Park (eks Pavajo) karena melihat lahan tersebut luas, strategis namun kurang dimanfaatkan.
 
"Dan saya butuh lahan untuk pengembangan kolam renang dan polo air. Juga pengembangan kepentingan yang lain," katanya.
   
Misal  untuk balai benih perikanan akan tetap dipertahankan, restoran dan kafe, pusat oleh-oleh, panggung seni budaya, training center, wahana out bond, wahana permainan anak, pemancingan, pusat oleh-oleh dan sarana lain dengan nilai investasi Rp 10 miliar.
     
Bupati Bantul, Drs Suharsono berharap ketika nanti tempat ini benr-benar beroperasi, maka mereka harus merekrut tenaga kerja dari lokal Bantul.

“Saya berharap masyarakat Bantul bisa direkrut sebagai pekerja bisa 70 persen,” ujarnya. (yve)