Cegah Stunting Seperti Bermain Gamelan, Perlu Kerja Sama

Cegah Stunting Seperti Bermain Gamelan, Perlu Kerja Sama

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA --  Danone Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY serta Yayasan Pendidikan Integral Satu Bumi (One Earth) meluncurkan Program Isi Piringku Berbasis Nilai Budaya Luhur di Yogyakarta.

Tujuan program ini memberikan pengetahuan kepada seluruh guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan pentingnya porsi asupan gizi yang tepat untuk anak usia 4-6 tahun melalui panduan Isi Piringku.

Kegiatan yang berlangsung online itu dibuka Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta, GKR Bendara, Selasa (2/9/2021), bersama Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan Wakil Kepala Disdikpora DIY, Drs Suhirman MPd.

GKR Bendara menyampaikan untuk mencegah stunting perlu kerja sama semua pihak. Sama halnya dengan bermain gamelan, untuk menciptakan harmoni memerlukan gotong royong sebagai kuncinya.

“Kita perlu menggali nilai budaya adiluhur dan mengemasnya kembali sebagai materi edukasi melalui PAUD sebagai lapisan paling mendasar untuk mencegah stunting. Anak-anak kita adalah generasi emas yang kelak akan menjadi fondasi negara”, jelas GKR Bendara.

Vera Galuh Sugijanto menambahkan sebagai perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman yang sehat ke sebanyak mungkin orang dengan misi One Planet One Health, Danone Indonesia terus berkomitmen mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.

“Danone Indonesia terus mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia dengan menghadirkan produk bernutrisi, program berkelanjutan, hingga kerja sama multipihak untuk mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. Secara prinsip, tidak boleh ada anak Indonesia yang tertinggal dari sisi gizi dan pendidikan, supaya Indonesia bisa maju dan lebih baik ke depan,” kata Vera.

Adapun edukasi di Yogyakarta diikuti lebih dari 400 guru PAUD. Pelaksanaannya dilakukan beberapa fase secara berkelanjutan. Yogyakarta yang kaya akan ragam budaya membuat Yayasan One Earth menggunakan pendekatan berbasis nilai budaya luhur untuk edukasi Isi Piringku.

Suhirman mengapresiasi Danone Indonesia dengan Program Isi Piringku yang dilakukan secara daring dan bertahap. “Metode ini sesuai dengan Blended Learning yang diterapkan oleh pemerintah, selain proses tatap muka yang tertunda, metode tatap layar ini akan efektif sebagai pembelajaran selama masa pandemi,” kata Suhirman.

Program Isi Piringku yang dikembangkan Danone Indonesia, sambung Vera Galuh Sugijanto, menggandeng beberapa mitra pelaksana di daerah. Dimulai sejak 2017 bersama Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB mengembangkan modul panduan edukasi gizi yang kemudian digunakan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)/ 4-6 tahun.

Saat ini Program Isi Piringku telah menjangkau 74.355 anak dan 6.299 guru di 2.707 PAUD yang berlokasi di 22 kabupaten/kota di 8 provinsi mulai Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.

Diakui, Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi anak yang dapat berdampak serius terhadap kualitas sumber daya manusia bangsa di masa depan. Selain stunting yang dialami 30,8 persen anak-anak, mereka juga tidak mengonsumsi buah dan sayur yang cukup, hanya sekitar 10 persen anak yang mengonsumsinya dengan cukup. Jurnal Nutrisi Eropa tahun 2018 menemukan 1 dari 5 anak Indonesia tidak cukup minum air.

Merujuk data, angka stunting di DIY 19,8 persen pada tahun 2020, lebih baik dari angka nasional yang mencapai 27 persen. Angka tersebut memang masih di bawah angka WHO, tetapi organisasi kesehatan dunia itu menetapkan angka melebihi 20 persen termasuk dalam situasi yang perlu ditangani.

Keadaan stunting di DIY bervariasi tergantung kondisi dari kabupaten/kota. Tercatat data prevalensi balita stunting di Kota Yogyakarta sebesar 11,3 persen tahun 2020. Kemudian di Kabupaten Sleman 8,38 persen pada 2019, sedangkan di Kabupaten Gunungkidul mencapai 17,44 persen tahun 2020.

Sementara di Kulonprogo angka stunting berada 12,57 persen pada tahun 2020, dan di Bantul pada awal 2021 tercatat sebesar 10,6  persen. (*)