Cerita Sukses Warga Sidomulyo Bantul, Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Ladang Cuan

Cerita Sukses Warga Sidomulyo Bantul, Manfaatkan Lahan Kosong Jadi Ladang Cuan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Memiliki lahan kosong yang luas ketika dimanfaatkan hasilnya bisa mendulang cuan dan bernilai ekonomi. Itulah sepenggal cerita sukses Edi Murjito SPd, warga Dusun Turi RT 07 Kalurahan Sidomulyo Bambanglipuro Bantul.

Lahan di belakang rumahnya yang asri seluas 500 M2 dimanfaatkan untuk budi daya ikan gurami dan ikan gabus. Dan di lahan sebelahnya seluas 1.000 M2 ditanami aneka buah-buahan seperti anggur, jeruk nipis, pisang, jambu, mangga.

Begitu pula tepian kolam ikan digunakan untuk menanam aneka sayur seperti kangkung menggunakan aneka kaleng atau wadah bekas.

Saat ditemui koranbernas.id di rumahnya, Selasa (22/3/2023), Edi mengatakan pemanfaatan lahan dilakukan sejak tahun 2014 di sela tugasnya sebagai Lurah Sidomulyo.

“Awalnya saya usaha sapi, tapi tahun 2014 harga sapi kala itu anjlok. Jadi sapi yang ada saya jual semua, saat itu terkumpul sekitar Rp 40 juta,” kata Edi yang purna sebagai lurah pada November 2022.

Lalu, uang tersebut digunakan Edi untuk putar haluan membuat 20 kolam dan membeli bibit. Awalnya suami dari Reni Mariastuti yang juga Kabag Umum dan Protokol Setda Bantul ini, memilih budi daya ikan lele.

Setelah dua tahun, Edi beralih ke gurami. Tahun 2021 mulai menambah budi daya ikan gabus. Atas ketekunannya, Edi didhapuk menjadi Ketua Kelompok “Mino Makmur”.

“Untuk gurami ini kita bisa panen secara bergiliran setiap enam bulan sekali. Jadi memang ikan gurami kita pilah berdasarkan besar kecilnya di setiap kolam,” kata Edi yang menjabat lurah 24 tahun 10 bulan atau tiga periode tersebut.

Edi Murjito, warga Turi RT 07 Sidomulyo memanfatkan lahan untuk budi daya gurami dan gabus. (sariyati wijaya/koranbernas.id)

Harga jualnya?  Menurut dia, setiap kilogram Rp 35.000-Rp 37.000. Dari hasil penjualan tersebut ketika dikurangi biaya bibit dan operasional, masih memperoleh keuntungan yang menjanjikan.

Begitu pun tanaman sayur selain bisa dimasak sendiri juga bisa dijual, serta panen buah-bauhan yang ditanam. “Saya setiap dua minggu sekali panen jeruk nipis 20 kiloan. Harganya sekilo saat ini Rp 10.000. Perawatan juga tidak sulit, hanya pemupukan saja,” katanya. Artinya, relatif mudah dilakukan siapa saja.

Panewu Bambanglipuro, Roy Robert Edison Bonai AP MM, mengatakan apa yang dilakukan oleh Edi Murjito itu sangat bagus dan bisa menjadi contoh bagi warga yang lain.

“Pemanfaatan lahan kosong atau pekarangan untuk hal produktif bisa menjadi salah satu cara meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan. Selain tentu bisa untuk mendukung derajat kesehatan karena bisa mendukung pemenuhan gizi dengan memanfaatkan lahan yang ada,” katanya.

Bagi warga yang tidak punya lahan, bisa menanam menggunakan pot atau kaleng-kaleng bekas. Dengan demikian bisa mengurangi sampah karena memanfatkan kaleng bekas untuk bercocok tanam.

“Jadi, mari kita manfaatkan lahan yang kita miliki dengan sebaik-baiknya. Ini juga mendukung ketahanan pangan keluarga,” katanya. (adv)