Danang Maharsa Kukuhkan Pengurus PaSri

Danang Maharsa Kukuhkan Pengurus PaSri

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Bupati (Wabup) Sleman, Danang Maharsa, menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan, Pemeliharaan Seni Adat dan Tradisi DIY serta mengukuhkan pengurus PaSri (Paguyuban Seni Tradisi) di Hotel Cavinton Yogyakarta, Minggu (5/12/2021).

Kegiatan FGD ini diselenggarakan oleh PaSri dalam rangka pengembangan dan peningkatkan kapasitas pengetahuan para seniman seniwati tradisi yang ada di seluruh wilayah DIY dengan Peserta FGD sebanyak 50 orang terdiri dari anggota PaSri dan perwakilan ketua Paguyuban atau sanggar di wilayah DIY.

Danang Maharsa menyampaikan harapannya dalam kegiatan FGD ini mampu memunculkan ide-ide kreatif dalam menghidupkan sanggar atau grup-grup kesenian di masa pandemi.

“Pandemi Covid-19 menjadi pukulan berat bagi kita semua. Namun, kita semua harus terus bergerak mencari ide-ide kreatif dalam pelestarian kesenian, adat dan tradisi ini. Ini tanggung jawab kita semua dalam hal pelestarian ini. Kita semua harus terus saling bersinergi karena seni adat dan tradisi ini sebagai benteng pertahanan peradaban nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam adat tradisi yang kita miliki,” ucap Danang.

Selain itu Danang Maharsa juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kebudayaan DIY dan Paniradya Keistimewaan DIY yang telah memberikan wadah bagi rekan-rekan pelaku seni di wilayah Kabupaten-kota.

“Rekan-rekan seniman Sleman sangat merasakan manfaatnya. Kegiatan seperti ini bisa lebih sering dilaksanakan untuk memajukan kebudayaan yang ada di Kabupaten-kota se-DIY. Dan mudah-mudahan seni adat dan tradisi ini bisa berkolaborasi dengan destinasi wisata di DIY. Dengan kebudayaan dan pariwisata yang maju dan berkembang, maka diharapkan perekonomian masyarakat juga akan semakin sejahtera,” kata Danang.

Sementara itu Ketua PaSri DIY, Nano Asmorondono mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Kebudayaan DIY, dan Paniradya Kaistimewan DIY yang memperhatikan Paguyuban Seni Tradisi, yang memang perlu diangkat kembali demi keberlangsungan paguyuban tersebut demi pengembangan dan pelestarian seni adat dan tradisi di DIY.

“Harapannya Dinas Kebudayaan dan juga dinas Pariwisata saling bersinergi untuk kesenian tradisi yang juga bisa mengangkat destinasi wisata Jogja khususnya sehingga sebutan Jogja Kota Budaya masih melekat dan nyata,” ucap Nano. (*)