Dijamin Lucu, Seniman dan Dokter Pentaskan Dagelan Mataram

Dijamin Lucu, Seniman dan Dokter Pentaskan Dagelan Mataram

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebuah pertunjukan seni tradisional berbentuk Dagelan Mataram akan ditayangkan oleh para seniman Yogyakarta, Minggu (31/1/2021) malam, sebagai wahana edukasi dan sosialisasi pentingnya vaksinasi serta protokol kesehatan (prokes).

Pertunjukan berjudul Getun Ora Rukun ini akan disiarkan virtual di tiga laman YouTube sekaligus secara live pukul 17:00-18:00.

Budi Satrio Utomo selaku panitia pertunjukan ketika gladi bersih dan persiapan pementasan, Sabtu (30/1/2021), menjelaskan dagelan Mataram ini merupakan wujud kepedulian seniman Yogyakarta terhadap pandemi yang masih berlangsung di negeri ini.

“Kami ingin memberikan sumbangsih kepada pemerintah dan masyarakat. Salah satunya dengan mengajak para seniman lewat bentuk dagelan untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya protokol kesehatan 4 M dan vaksinasi yang kini mulai digencarkan pemerintah,” ujar Budi.

Pertunjukan ini merupakan bentuk komitmen serta kepedulian Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) serta Kementerian Kominfo untuk membantu seniman lokal, kali ini menggandeng grup kethoprak RRI Yogyakarta dan juga beberapa tokoh masyarakat seperti pengusaha Hamzah HS yang ikonik dengan peran Raminten.

Kemudian ada juga Dr dr FX Wikan Indarto selaku pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DIY yang akan memberikan pemahaman yang benar tentang protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.

“Acara ini dikemas dengan santai dan tentunya lucu, dari situ kita menyampaikan pesan-pesan, mengapa masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan dan mendukung vaksinasi. Kebetulan, Yogyakarta ditunjuk menjadi daerah pertama untuk sosialisasi di awal tahun ini,” katanya.

Budi menambahkan, acara yang digelar Minggu malam tersebut dapat disaksikan secara luas di kanal YouTube Kemkoninfo TV, DOF Studio dan darJo. “Masyarakat silakan menonton sepuas-puasnya seniman-seniman yang sudah dikenal seperti Dalijo, Giman, Angger, Sihono dan Anis,” kata dia.

Menghibur

Sugiman Dwi Nurseto atau yang akrab disapa Giman sebagai sutradara pertunjukan sekaligus anggota grup kethoprak RRI Yogyakarta menyampaikan, format dagelan dipilih karena selain menghibur, durasinya pun tidak terlalu panjang. Dagelan juga dianggap efektif sebagai wahana sosialisasi dan edukasi.

“Mungkin saat ini masyarakat banyak yang susah akibat pandemi saat ini. Namun, masyarakat tetap harus patuh terhadap protokol kesehatan. Nah, kami ingin menghibur masyarakat dengan dagelan yang tetap punya pesan khusus,” ujar Sugiman kepada awak media.

Sutradara kethoprak yang berkali-kali menyabet beragam penghargaan itu mengatakan, pertunjukan yang akan digelar di Foodcourt Lor Tugu Jalan AM Sangaji Jetis Kota Yogyakarta ini dikemas lewat komedi yang sederhana tetapi tetap berisi dan menarik.

Sugiman mengapresiasi KPC-PEN dan Kementerian Kominfo yang memberikan kesempatan para seniman mengeluarkan kemampuan terbaik mereka demi membantu pemerintah menyosialisasikan pentingnya protokol kesehatan serta vaksinasi.

“Ini merupakan cara kami untuk membantu pemerintah. Lewat kesenian, diharapkan masyarakat tetap disiplin menjaga diri dengan menerapkan protokol kesehatan, ataupun mendukung program pemerintah yaitu vaksinasi,” tandasnya. (*)