Dikenalkan Metode Maryam, Teknik Melahirkan Seperti Menggoyang Pohon Kurma

Dikenalkan Metode Maryam, Teknik Melahirkan Seperti Menggoyang Pohon Kurma

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Situasi pandemi Covid-19 sejak 10 bulan silam ternyata menaikkan angka kehamilan karena banyak ibu yang kemudin takut mendatangi sarana kesehatan untuk keperluan KB. Ini terlihat dari jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri ke klinik pratama Rumah Sehat Alisa di  Jalan Kuwiran RT 04 Dusun Teruman, Kalurahan Bantul, Kpanewon Bantul. Pengelola Rumah Sehat Alisa,  bidan Sri Sulis Setyawati  (40 tahun), mengatakan ada kenaikan jumlah pasien yang datang ke tempatnya tersebut.

“Memang pandemi ini angka ibu hamil yang memeriksakan diri bertambah. Namun berapa prosentasenya saya belum hitung,” kata Bidan Sulis kepada wartawan saat pengenalan metode persalinan Pengobatan Akhir Zaman (PAZ) Maryam.

Untuk membantu mereka yang akan melahirkan agar lebih nyaman, lebih tenang, dan lebih mudah, maka dikenalkanlah PAZ Maryam. Telah mengantongi ijin sejak November 2020 lalu, sudah lebih dari 30 ibu melahirkan yang mempraktikkannya. Terbukti pembukaan hingga melahirkan lebih cepat dari metode yang lain. Sejak pembukaan pertama hingga melahirkan rata-rata 5 jam hingga 7 jam.

“Kelebihan metode ini selain mempercepat pembukaan, juga meminimalkan sobekan. Bahkan nyaris tidak ada,” kata Bidan Sulis.

Semua yang melahirkan juga diarahkan untuk melahirkan secara normal. Kalau pun posisi bayi diketahui sungsang, tim dari Rumah Sehat Alisa akan melakukan treatment agar posisi kepala bayi bisa di bawah dan dilahirkan normal oleh ibunya. Begitu pun jika bayi ‘kalung usus’, akan dilakukan juga treatment agar bayi bisa lahir normal dan selamat.

“Kecuali jika memang secara medis sudah sangat tidak memungkinkan untuk lahir normal, kita akan rujuk ke rumah sakit yang sudah bekerja sama dengan kita,” katanya.

Metode Maryam, lanjut  Bidan Yuli, mengambil inspirasi kisah di dalam Alquran Surat Maryam ayat 22 sampai 26.  Maryam yang atas kuasa Allah SWT saat itu hamil tanpa ada suami, kemudian diolok-olok dan dijauhi orang-orang di sekitarnya.

Kemudian Allah memberi petunjuk melalui Malaikat Jibril agar saat melahirkan dirinya lari ke padang pasir dan disuruh menggoyang  pohon kurma ke arah dirinya hingga kurma jatuh. Saat itu Maryam berhasil melahirkan dengan mudah dan selamat.

“Lalu ayat itu dikaji oleh ustadz Haris hingga terciptalan metode PAZ Maryam ini. Caranya adalah gerakan seperti menarik pohon berulang kali dan ternyata saat kontraksi tidak terlalu sakit, tidak nyeri. Kita amalkan ajaran itu, Masya Allah luar luar biasa, karena mampu membantu persalinan ibu-ibu dan tanpa obat kimia,” kata Bidan Yuli yang mempraktikkan gerakan menarik pohon di dalam  tempat persalinan.

Guna mendukung metode ini, di ruang persalinan diberi besi untuk berpegangan, lukisan pohon kurma dan di bawahnya di beri kolam. Di sinilah di ibu hamil melakukan gerakan berdiri berpegangan besi yang diibaratkan pohon kurma, menariknya berulang kali. Terbukti  gerakan ini membantu mengencangkan tulang belakang, namun perut tetap rileks dan tidak sakit.

“Barulah kemudian bayi akan lahir dan posisi ibu paling nyaman adalah berdiri,” katanya.

Usai melahirkan, si ibu akan diberi perawatan seperti facial, creambath, pijat sehingga merasa segar dan bugar. Untuk mendapatkan semua perawatan dan metode tadi, untuk sekali persalinan biayanya Rp 2 hingga Rp 3 juta.

Paska melahirkan juga ada perawatan nifas, hingga perawatan tali pusar. Ada juga baby spa dan pijat bayi. Selain itu juga dibuka senam hamil,  PAZ umum selain PAZ Maryam. Para tenaga medis yang ada di Alisa sebelum membuka praktik tersebut telah mengikuti pelatihan dengan Komunitas Mamalia D’Maryam Holisticare. Pelayanan lain, ada khitan, layanan dokter umum  jam 14 hingga 19.00 WIB dan USG setiap hari minggu jam 12 hingga 15.00 WIB.

“Jadi jangan trauma ketika pernah mengalami melahirkan yang sulit, kita tangani Insha Allah terasa lebih tenang saat melahirkan. Yang dulunya sesar, tetap bisa kok melahirkan normal untuk kelahiran  selanjutnya. Kita juga membuka program hamil (promil) bagi pasangan yang lama belum mendapat kerurunan,” katanya. (*)