Dilengkapi Pendapa, Kantor Baru Bank Mantap Yogyakarta Lebih Luas dan Nyaman

Dilengkapi Pendapa, Kantor Baru Bank Mantap Yogyakarta Lebih Luas dan Nyaman

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebagai perusahaan anak Bank Mandiri dan Taspen, Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) terus melakukan pengembangan dan perbaikan layanan. Salah satunya dengan relokasi jaringan kantor dengan lokasi yang strategis dan mudah dijangkau. Ini merupakan realisasi langkah optimalisasi layanan kepada nasabah.

Kantor Cabang Bank Mantap Yogyakarta yang sebelumnya di Jalan Kusumanegara No 14 berpindah ke Jalan Ipda Tut Harsono No 80 Kota Yogyakarta itu, diresmikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY R Kadarmanta Baskara Aji, Senin (15/3/2021).

Rangkaian acara peresmian sekaligus penyerahan sumbangan bencana alam erupsi Merapi kali ini ditandai pemukulan gong dilanjutkan pengguntingan untaian bunga melati, penandatanganan prasasti, peninjauan gedung serta pemotongan tumpeng.

Tampak hadir, Deputi Direktur Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Yogyakarta Budi Saptono, Deputi Direktur Bank Indonesia Yogyakarta, Miyono, Area Operational Manager Bank Mandiri Yogyakarta Tri Cahyo Adi, Kepala Cabang Utama Taspen Semarang Sri Handaryanto, Komisaris Utama Bank Mantap Abdul Rachman, Direktur Utama Bank Mantap, Elmamber P Sinaga serta Kepala Regional I Badan Kepegawaian Negara (BKN), Anjaswari Dewi.

Menurut Elmamber P Sinaga, relokasi KC Yogyakarta merupakan salah satu strategi perusahaan meningkatkan layanan dan menggarap portofolio yang potensial di wilayah Provinsi DIY dan sekitarnya, dengan memberikan fasilitas layanan dan posisi yang lebih baik dari kantor sebelumnya.

“Pada saat ini jumlah jaringan kantor Bank Mantap yang di wilayah Provinsi DIY sebanyak sembilan, terdiri dari 1 Kantor Cabang, 1 Kantor Cabang Pembantu, 3 Kantor Kas, 3 Mobil Kas Keliling dan 1 Graha Mantap,” jelasnya.

Jaringan kantor tersebut dengan jumlah karyawan sebanyak 44 orang serta dengan komposisi mayoritas karyawan 70 persen adalah millenial. “Diharapkan dengan meningkatnya bisnis Bank Mantap dapat juga meningkatkan lagi jumlah pegawai yang berasal dari Provinsi DIY,” ujar Elmamber.

Direktur Compliance & Control, Paulus E Suyatna, menambahkan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 perseroan, Bank Mantap mengadakan program Mantap Berbagi dan Mantap Peduli.

Keuntungan perusahaan disisihkan untuk dana Corporate Social Responbility (CSR) sebesar Rp 1 miliar, diwujudkan dalam bentuk penyaluran 6.600 paket sembako dan vitamin di enam kota di Indonesia  yang terkena bencana alam. Di Yogyakarta, bantuan tersebut salah satunya untuk warga terdampak bencana Gunung Merapi.

“Bantuan tanggap darurat ini merupakan bagian dari upaya Bank Mantap selalu hadir untuk masyarakat dan menunjukkan rasa empati terhadap sesama, khususnya di daerah yang terkena bencana alam seperti kota Mamuju, Manado, Barabai, Sumedang, Pekalongan dan pada hari ini penyerahan bantuan dilaksanakan di kota Yogyakarta,” kata Paulus.

Menurut dia, di Yogyakarta Bank Mantap menyerahkan bantuan sebanyak 500 paket sembako dan 200 paket vitamin senilai total Rp 105 juta kepada pensiunan ASN (Aparatur Sipil Negara) maupun TNI/Polri dan warga sekitar yang terkena dampak banjir.

Pemotongan untaian bunga oleh Sekda DIY. (sholikul hadi/koranbernas.id)

Pendapa

Tatkala peninjauan gedung dan ruangan, Sekda DIY selain mengamati proses layanan nasabah juga sempat mencoba kursi tamu yang empuk dan nyaman. Pada bagian tengah kantor itu terdapat pula pendapa. Ada juga longue.

Pihak bank memang menyediakan beragam fasilitas yang cocok digunakan untuk pertemuan seperti pengajian atau arisan. Sambil silaturahim para nasabah bisa menikmati snack atau kopi.

Tersedia pula fasilitas sarana kesehatan. Ada dokter yang stay memberikan layanan termasuk obat generik gratis. Bank Mantap Yogyakarta memiliki lebih dari 5.000 nasabah. Targetnya ke depan tumbuh 20 persen.

Mewakili Gubernur DIY, Sekda berharap dengan adanya gedung baru ini layanannya semakin lebih baik. “Karena  rata-rata nasabahnya sudah lansia. Sudah pensiun. Kalau kita lihat mayoritas lansia. Bank Mantap punya layanan yang agak beda dibanding bank umum lainnya,” ucapnya.

Harapannya, dengan terobosannya Bank Mantap mampu memberikan kontribusi membangkitkan perekonomian Yogyakarta yang sempat konstraksi. “Mudahan kita bisa melewati masa-masa sulit,” tambahnya.

Diakui, core bisnis DIY memang berbasis kerumunan. Hampir separo PDB (pendapatan) dari pariwisata sebesar 14,7 persen dan pendidikan 14,2 persen. “Kita harus cerdas. Ekonomi tetap jalan. Kita tetap sehat,” tandasnya.

Sedangkan Budi Saptono berharap Bank Mantap Yogyakarta mampu memberikan layanan secara profesional dan cepat, mengingat saat ini industri perbankan berkembang ke arah digital. “Kuncinya, perbankan harus mampu beradaptasi. Semoga Bank Mantap Yogyakarta memberikan kontribusi bagi DIY,” ujarnya.

Harapan yang sama disampaikan Miyono. Meski pertumbuhan ekonomi DIY sempat minus 2,98 persen tetapi tidak boleh merasa pesimistis. Pada triwulan dua Bank Indonesia mencatat pertumbuhan yang positif.

“Mudahan-mudahan terus membaik sampai akhir tahun. Kami berharap Bank Mantap memberi warna perbankan DIY, ikut berkontribusi mensukseskan sistem pembayaran digital,” kata dia. (*)