Ditengah Pandemi, Pelindung Muka Memet Laris Manis

Ditengah Pandemi, Pelindung Muka Memet Laris Manis

KORANBERNAS.ID, PURBALINGGA--Ditengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir saat ini, penggunaan face shield (pelindung wajah-red) merupakan suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Adalah Memet Kushardian, ST (43), warga  Jl Mayjend Sungkono no. 77 Purbalingga atau kurang lebih  50 meter sebelah utara SMK Negeri 1 Purbalingga, salah satu produsen face shield. Produk face shield bikinan Memet, belakangan laris manis.

Memet mengaku, memproduksi beberapa jenis face shield. Namun seiring berjalannya waktu, ada dua  model favorit yang disukai pelanggan. Yakni model custom atau ada namanya, dan model kosongan atau  tanpa nama.

"Yang tidak ada namanya biasanya pembeli bisa memberi nama sendiri memakai spidol. Pemberian nama pada faceshield sangat penting agar tidak tertukar dengan faceshield orang lain. Dua model itu banyak  diminati ," ujar Memet ketika ditemui koranbernas.id di tempat usahanya, Rabu (24/6/2020).

Baik face shield bernama maupun tidak bernama, Memet yang mengembangkan usaha di tempat tinggalnya itu mematok harga sama, yakni Rp 15 ribu per buah. Bedanya, kalau face shield tidak bernama bisa cepat tersedia. Sedangkan face shield bernama, perlu proses lagi beberapa hari.

Memet mengaku membuat face shield setelah membaca kebutuhan pasar, karena face shield susah dicari di Purbalingga. Selama ini, kebanyakan warga Purbalingga mendapatkan face shield membeli di toko online.  Padahal hampir semua orang sekarang membutuhkan barang tersebut menyusul diterapkannya era new normal saat ini.

"Berawal dari situ, akhirnya kami berinisiatif membuka usaha  membuat face shield dalam jumlah banyak," ujar Memet yang memulai usaha pembuatan face shield sejak sebulan lalu.

Saat ini, sambungnya, selain memenuhi pasar di wilayah Purbalingga dan sekitarnya, juga dijual hingga ke kota-kota besar, seperti Bandung dan Jakarta.

Dijelaskan Memet, bahan-bahan untuk membuat face shield berupa plastik mika, spon, tali kolor, dan lem. Bahan-bahan itu didapat dari tokoplastik dan busa yang ada di Purbalingga. Prosesnya, plastik mika ditempeli busa dan karet kolor dengan mempergunakan lem. Kemudian bagian depan ditempeli stiker tempat tulisan nama.

"Dalam sehari, kami mampu memproduksi face shield sekitar 300 buah," imbuhnya.(yve)