DPRD DIY Minta Pemda Evaluasi Kegiatan Pramuka

DPRD DIY Minta Pemda Evaluasi Kegiatan Pramuka

KORANBERNAS.ID, SLEMAN – Tragedi meninggalnya sepuluh pelajar SMPN 1 Turi Sleman saat susur sungai di Kali Sempor perlu jadi bahan pertimbangan bagi Pemda DIY untuk mengevaluasi kegiatan ekstrakulikuler Pramuka.

“Ke depan para pembina Pramuka harus memiliki kompetensi, kemampuan yang terlatih serta punya bekal pengetahuan lingkungan yang mencukupi,” ungkap Retno Sudiyati, Sekretaris Komisi A DPRD DIY, Minggu (23/2/2020), di sela-sela takziyah ke keluarga Zahra Imelda Salsabilla, salah seorang korban yang meninggal dunia.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, Pramuka merupakan kegiatan yang baik untuk pembentukan karakter dan kemandirian. Namun demikian jangan disertai kegiatan yang sangat berisiko sehingga membahayakan keselamatan para pelajar.

Susur sungai umumnya dilakukan orang dewasa yang terlatih dan punya keahlian seperti para pencinta alam, kegiatan penelitian dan sebagainya. Artinya, kegiatan seperti itu belum waktunya dilakukan oleh anak-anak atau remaja.

Terkait musibah tersebut, Retno menyatakan perlunya ada koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY maupun stakeholder lainnya.

“Kami minta Pemda untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Harapannya ke depan musibah serupa tidak akan terjadi lagi,” tambahnya.

Seperti diketahui, Pemda sudah melarang kegiatan serupa selama musim hujan. Langkah tersebut perlu segera ditindaklanjuti dengan evaluasi secara menyeluruh sehingga ada solusi yang lebih konstruktif.

Solusi yang komprehensif sangat penting untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang lagi. Kalaupun kegiatan di alam memang harus dilaksanakan, perlu ada prosedur yang baku untuk memastikan keselamatan siswa. (sol)