DPRD DIY Tunda Kunjungan ke Luar Negeri

DPRD DIY Tunda Kunjungan ke Luar Negeri

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Menyikapi merebaknya virus Corona atau Covid-19, DPRD DIY memutuskan menunda jadwal perjalanan dinas ke luar negeri. Selain itu, para anggota lembaga legislatif yang berkantor di Jalan Malioboro ini juga tidak menerima tamu dari luar DIY, untuk sementara waktu.

Keputusan tersebut resmi disampaikan Ketua DPRD DIY, Nuryadi, pada konferensi pers di kantor DPRD setempat, Selasa (17/3/2020). Dia didampingi wakilnya Huda Tri Yudiana dan Anton Prabu Semendawai.

“Sikap kita untuk melengkapi apa yang  sudah dilakukan tim eksekutif, untuk menyelaraskan. Kegiatan di bulan Maret kita jadwal ulang, khususnya perjalanan ke luar daerah dan luar negeri. Audiensi dari masyarakat masih kita terima,” ungkap Nuryadi.

Sebagai gantinya, para wakil rakyat melalui alat kelengkapan dewan yakni komisi akan konsentrasi di internal DIY. “Kita akan tugaskan komisi turun ke bawah memahamkan ke masyarakat kondisi akhir-akhir ini,” kata dia.

Jadwal Kunjungan Dalam Daerah (KDD) yang dilakukan masing-masing komisi tidak harus lengkap semua ikut. “Berkerumun terlalu banyak kami hindari. Rapat paripurna yang menghadirkan banyak pihak, juga kami jadwal ulang. Konsentrasi kali ini kita akan coba komunikasi dengan masyarakat DIY, dengan para pelaku pendidikan, kesehatan, pariwisata dan lainnya termasuk masyarakat yang sementara ini dalam posisi, dalam tanda petik, khawatir,” kata Nuryadi.

Huda menambahkan, sikap dewan ini diputuskan melalui rapat gabungan pimpinan melibatkan seluruh pimpinan fraksi serta rapat Badan Musyawarah (Banmus). Tujuannya untuk pencegahan sekaligus menyikapi isu-isu yang cukup marak dan meresahkan.

Sedangkan Anton Prabu menyatakan, komisi yang turun ke masyarakat melaporkan hasilnya ke pimpinan dewan, selanjutkan disampaikan ke tim gugus tugas eksekutif.

Sebagai upaya pencegahan, dijadwalkan, Rabu (18/3/2020), gedung dewan disemprot disinfektan oleh Dinas Kesehatan DIY, termasuk Masjid Malioboro di lingkungan DPRD DIY.

Sekretaris DPRD DIY, Haryanta, menyampaikan kemungkinan penyemprotan akan dibantu pula personel dari Brimob Polda DIY. Dia mengapresiasi kepedulian itu mengingat gedung DPRD merupakan gedung rakyat. “Ini bentuk kepedulian Polri kepada DPRD DIY,” ungkapnya didampingi Kabag Humas, Budi Nugroho.

Haryanta mengakui sulitnya mencari hand sanitizer bahkan sudah berupaya mencari ke semua apotek termasuk berkirim surat ke Apotek Kimia Farma, ternyata semua stok habis.

Akhirnya diperoleh informasi, hand sanitizer bisa diganti sabun dan hasilnya lebih ampuh. “Ternyata lebih bagus cuci tangan menggunakan sabun dan air. Sabun bisa membunuh virus sementara hand sanitizer hanya membunuh kuman. Setiap kamar mandi kita tersedia sabun penyet,” kata dia. (sol)