DPRD Jateng Mendukung Riset Bibit Unggul Pertanian

DPRD Jateng Mendukung Riset Bibit Unggul Pertanian

KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- Komisi B DPRD Jawa Tengah (Jateng) memberikan apresiasi kepada jajaran instansi yang terkait dengan sektor pertanian melakukan penelitian bibit unggul.

“Kami mendukung riset atau penelitian bibit yang bertujuan utama untuk mencari bibit unggul,” kata Sumanto, Ketua Komisi B DPRD Jateng, Rabu (1/12/2021).

Hal tersebut disampaikan setelah awal pekan ini Komisi B melakukan kunjungan kerja di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jalan Raya Lawu No 11, Tawangmangu Kalisoro Karanganyar.

Kunjungan tersebut dimaksudkan mencari data untuk melengkapi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Peningkatan dan Pengembangan Balai Ternak, Balai Perbenihan Ikan, Kebun Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Sejauh ini peran dan fungsi balai yang ada kurang berdampak pada pertanian serta belum berperan optimal. Hal tersebut dibuktikan kurangnya perawatan sarana dan prasarana yang ada akibat anggaran belum memadai.

Sebagai bentuk optimalisasi sektor pertanian, dewan mendukung antara lain riset pertanian soal bibit untuk mendapatkan hasil bibit unggulan.

“Jika bibit unggul dapat diproduksi mencapai 60 persen sebagai bentuk keberhasilan di bidang pertanian, sehingga tidak kalah dengan negara tetangga. Keberadaan balai ini turut mendukung sebuah riset pertanian,” katanya.

Kunjungan kerja Komisi B DPRD Jateng ke B2P2TOOT Tawangmangu Kalisoro Karanganyar. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Koordinator Kelompok Substansi Program Kerjasama dan Jaringan Informasi B2P2TOOT, Awal Prichatin Kusumadewi, di tengah kunjungan kerja dewan mengakui riset sangat penting untuk keberlanjutan sebuah produk pertanian.

“Kami berperan sebagai agen pembangunan kesehatan tradisional melalui lembaga iptek tanaman obat dan obat tradisional,” katanya.

Menurut dia, aktivitas penelitian dan pengembangan balai terintegrasi dari hulu sampai ke hilir sangatlah penting.

Prioritas penelitian dilakukan pada riset tumbuhan obat dan jamu diharapkan menghasilkan database pengetahuan ramuan obat tradisional.

Sementara penelitian dan pengembangan di sisi hulu yaitu mengeksplorasi tumbuhan obat, budi daya tanaman obat dan setelah panen dilakukan. (adv)