DPRD Jateng Tegas, Nilai-nilai Pancasila Harus Dihayati

DPRD Jateng Tegas, Nilai-nilai Pancasila Harus Dihayati

KORANBERNAS.ID, SEMARANG – Pancasila yang memiliki nilai-nilai luhur menjadi way of life atau ideologi bangsa Indonesia dan tetap relevan sepanjang zaman.

“Nilai-nilai dan falsafah Pancasila sangat perlu diketahui dan dihayati oleh generasi muda Bangsa Indonesia, sebagai penerus kemerdekaan,” tegas Heri Pudyatmoko, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah (Jateng), Kamis (10/3/2022) di ruang kerjanya.

Pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila sebelumnya juga menjadi diskusi menarik antara DPRD Jateng dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng di Temanggung, awal pekan ini.

“Lahirnya Pancasila tidak terlepas dari pergolakan Soekarno atas ideologi-ideologi lain yang berkembang yaitu liberalisme, nasionalisme, komunisme dan sosialisme pada waktu itu,” kata Heri Pudyatmoko yang hadir sebagai pembicara kegiatan tersebut.

Menurut dia, Pancasila sampai sekarang masih berperan besar untuk menciptakan karakter Bangsa Indonesia, mengingat derasnya arus budaya asing saat ini mampu menggerus budaya lokal.

Anggota Komisi E DPRD Jateng, Endrianingsih Yunita (mengenakan batik kerudung hitam) sebagai pembicara diskusi pentingnya pendidikan Pancasila di Kota Magelang. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Secara terpisah saat menjadi pembicara di Kota Magelang, anggota Komisi E DPRD Jateng, Endrianingsih Yunita, menyampaikan pentingnya pendidikan Pancasila.

“Kondisi itu diperparah dengan banyaknya kaum muda yang seringkali lupa bahwa bangsa ini memiliki nilai-nilai luhur dari Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia,” sambungnya.

Dia menjelaskan pendidikan Pancasila merupakan dasar yang utama sebagai benteng saringan pengaruh budaya asing yang masuk. Jika tidak ada penyaring dikawatirkan akan merusak kaum muda sekarang yang terpengaruh budaya asing.

“Anak-anak muda pada era digital sekarang ini sangat kekinian dengan aktif di sosial media. Di sini kita perlu mengenalkan nilai-nilai Pancasila lebih awal, supaya anak-anak muda ini memahami bahwa nilai Pancasila itu penting sebagai edukasi untuk memilah budaya asing yang masuk,” terangnya.

Jika kaum muda mengabaikan nilai-nilai Pancasila, maka karakter bangsa akan hilang. Menurutnya, Pancasila itu sangat fleksibel, tidak lekang oleh waktu, hanya metode pengajarannya yang perlu diubah.

“Tentu, pendidikan juga menyesuaikan. Anak kekinian, metodenya juga kekinian, bisa melalui pengenalan dengan tokoh-tokoh milenial atau influencer saat ini, tidak model old school seperti penataran P4 tapi bisa melalui film, YouTube, dan sosial media lainnya,” tambahnya.

Diskusi Pemasyarakatan dan revitalisasi nilai-nilai Pancasila di Temanggung. (istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Dinas Pendidikan Provinsi Jateng, Nikmah Nurbaiti, dalam kesempatan yang sama menerangkan sebenarnya banyak pendidikan yang diterapkan untuk memperdalam jiwa Pancasila di sekolah.

Setiap pengajar perlu mengajarkan nilai-nilai Pancasila dan menjadi kurikulum wajib agar generasi sekarang tidak melupakan nilai Pancasila. Setiap guru diwajibkan mengajarkan nilai Pancasila, baik melalui intra maupun ekstra kurikuler.

“Dari situ, nilai Pancasila harus diwujudkan dalam tindakan guru yang mengajarkan bahwa Pancasila adalah ideologi kita, yang menjadi cerminan kegiatan pelajar agar terhindar dari pengaruh budaya asing. Learning to know learning to do, belajar untuk tahu dan mengerti serta belajar melalui tindakan,” kata Nikmah. (adv-anf)