Dua Komikus Legendaris Meriahkan Yogyakarta Komik Weeks 2022

Dua Komikus Legendaris Meriahkan Yogyakarta Komik Weeks 2022

KORANBERNAS.ID,YOGYAKARTA - Dua komikus legendaris ikut ramaikan Yogyakarta Komik Weeks 2022 di Jogja Nasional Musem (JNM). Mereka adalah Jan Mintaraga dan DN Koestolo. Acara ini berlangsung sejak Kamis (27/10/2022) hingga Sabtu (5/11/2022).

"Selain komikus legenda ada total sebanyak 36 komikus lain dalam pameran ini," papar Terra Bajraghosa, Kurator Pameran Yogyakarta Komik Weeks saat konferensi pers, Kamis (27/10/2022) di JNM.

Terra melanjutkan, dunia komik di Indonesia pada tahun 90-an dibanjiri komik-komik dari Jepang dan negara-negara lainnya. Pameran ini menunjukkan bahwa komikus Indonesia masih eksis dan masih bertahan hingga sekarang.

Pengaruh gaya komik luar memang tak bisa dihindarkan, pada medio 1970 an komik Inggris sangat mempengaruhi komik di tanah air.

"Inggris pun pernah menginvasi awal-awal manga (komik jepang) dan sekarang bisa tumbuh besar sekali," lanjutnya

Memang komikus Indonesia tidak masuk ke pasar komik, namun masuk ke dunia seni lainnya. Misal ada komikus Indonesia banyak menggunakan media-media khusus untuk menggambar, seperti menggunakan kopi hingga batik.

Pameran kali ini mengangkat tema Aksi Transisi, yang kurang lebih dimaksudkan bagaimana perubahan-perubahan atau transisi di masa pandemi Covid-19 direspon menjadi karya komik.

Medium komik yang terus hadir pada masa-masa tersebut di Infdonesia, entah bertema cerita apa pun, terkait atau tidak, bisa dilihat sebagai sebuah hasil dari tindakan untuk terus bertahan dan bangkit.

Perubahan-perubahan kondisi yang terjadi secara mendadak ataupun bertahap, dihadapi oleh seniman-seniman komik melalui karyanya. Dengan beragam alasan dan tujuan.

Transisi dialami secara sosial, terjadi pada semua lapisan masyarakat hampir di semua negara. Namun transisi juga dialami oleh individu-individu dalam periode kehidupannya.

"Kenyataannya transisi akan terus dihadapi oleh siapapun, di manapun, termasuk seniman komik dalam wujud maupun praktik sosial karyanya," tutupnya.(*)