Dua PDP Meninggal dan Satu Warga Meninggal dalam Perjalanan

Dua PDP Meninggal dan Satu Warga Meninggal dalam Perjalanan

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Dua pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo, meninggal dunia. Satu orang berjenis kelamin perempuan (40 tahun) warga Desa Sukowuwuh, Kecamatan Bener, meninggal pada hari Minggu (19/4/2020) pukul 00.30 dini hari. Sedangkan satu orang lainnya, laki-laki (20 tahun) warga Desa Wonosari, Kecamatan Ngombol, meninggal di hari yang sama sekitar pukul 08.45 WIB.

Informasi tersebut disampaikan dr Darus selaku juru bicara Pemerintah Kabupaten Purworejo dalam penanganan Covid-19, Senin (20/04/2020).

Darus menjelaskan, hasil swab keduanya belum keluar sehingga belum diketahui positif atau negatif Covid-19. Keduanya memiliki penyakit bawaan, yakni paru-paru dan penurunan daya tahan tubuh.

“Namun demikian, proses pemulasaraan jenazah dan pemakaman, tetap menggunakan protokol Covid-19 dengan APD lengkap,” kata Darus.

Menurut dr Darus, proses pemakaman berjalan lancar tanpa gejolak di tengah masyarakat. Termasuk penggalian makam yang dilakukan oleh masyarakat setempat.

Selain kedua PDP tersebut, ada juga seorang perempuan (53 tahun) warga Loano yang pulang dari Jakarta, namun meninggal dalam perjalanan ketika sampai Banyumas. Pemakaman yang bersangkutan juga menggunakan protokol Covid-19. Saat ini 11 anggota keluarga yang berada di rumah duka telah melakukan isolasi mandiri.

Sampai saat ini ada sepuluh orang OTG yang diisolasi berdasarkan hasil rapid test positip di RSUD RAA Tjokrowardojo.

Sampai berita ini diturunkan tercatat ODP berjumlah 1.751 orang, dimana 1.078 diantaranya sudah selesai pemantauan. PDP berjumlah 39 orang, terdiri dari 19 sembuh, 16 dirawat, 4 meninggal. Dari jumlah itu, 19 orang diantaranya sudah keluar hasil test swabnya dan dinyatakan negatif. Sedangkan yang positif berjumlah 5 orang.

Sementara itu jumlah orang tanpa gejala (OTG) 262 orang, berdasar rapid test (RDT) positif Covid-19 sebanyak 39 orang.

Darus menambahkan, untuk OTG adalah mereka yang memiliki riwayat kontak erat dengan orang terkonfirmasi positif. ”Ada 2 kelompok, yaitu kelompok pasien positif pertama, yaitu untuk cluster RSUD dr Tjitrowardojo atau Pangen. Sementara satunya cluster pasien positif ketiga atau cluster Bagelen," jelas Darus. (eru)