Duka Pedagang Pasar yang Tidak Mendapatkan Kupon Sembako Jokowi

Duka Pedagang Pasar yang Tidak Mendapatkan Kupon Sembako Jokowi

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dalam rangka merayakan Idulfitri di Yogyakarta Presiden Joko Widodo mengunjungi beberapa tempat strategis pusat kegiatan masyarakat Yogyakarta. Dalam kunjungannya di Teras Malioboro 2 yang terletak di ujung utara ruas jalan Malioboro, Jokowi membagikan paket sembako, kaos dan uang tunai.

Joko Widodo juga membagikan 1200 paket sembako bagi warga Yogyakarta di Pasar Serangan, Pakuncen, Kemantren Wirobrajan, Kota Yogyakarta, Minggu (1/5/2022) siang. Warga rela mengantri sejak pukul 13:00 siang, padahal paket sembako baru dibagikan pukul 16:00 WIB.

Ribuan pengantri ini ternyata tidak hanya mereka yang memiliki kupon yang berarti mereka memiliki hak atas paket sembako. Selain pemilik kupon sembako juga terdiri dari warga yang hanya datang khusus untuk melihat sosok orang nomor satu di Indonesia datang di Pasar Serangan.

Kegembiraan warga penerima paket sembako tidak serta-merta menular ke seluruh pedagang Pasar Serangan. Banyak diantara mereka justru tidak mendapatkan kupon untuk ditukar dengan paket sembako.

Yati salah satunya, bersama beberapa Ibu-ibu pedagang tradisional ini hanya bisa berharap kalau-kalau sembako di truk pembawa tersebut berlebih. Dengan demikian mereka bisa meminta bagian.

Yati bahkan tidak tahu bagaimana bisa mereka tidak mendapatkan kupon, padahal pedagang lain banyak yang mendapatkannya.

"Kadang meri delok kanca-kancane padha entuk, padahal yo padha-padha ora duwe (Kadang iri melihat teman-teman dapat padahal sebenarnya nasibnya sama-sama orang tidak mampu-red)," keluhnya.

"Girik koyo ngene sing wing duwe malah didumi, awake dewe ora. Padahal nek ana kegiatan-kegiatan yo melu, nek ana urunan-urunan yo melu (Kupon seperti ini yang orang-orang mampu malah dikasih, kami enggak. Padahal setiap kegiatan ikut berpartisipasi, kalau ada iuran-iuran ya ikut-red)," kata dia.

Selain itu, pedagang mie dan capcay yang telah 40 tahun berjualan di Pasar Serangan ini juga mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Termasuk bantuan subsidi minyak goreng yang baru-baru ini digelontorkan pemerintah.

"Delok kancane do neng bank jupuk duit atusan ewu opo ra nangis mas neng omah, dinggo mangan wae seret (melihat tetangga ke bank mencairkan uang bantuan hingga ratusan ribu apa tidak membuat nangis, sementara di rumah untuk kebutuhan makan sehari-hari saja susah-red)," imbuhnya.

Namun sebagai orang Jawa yabg gigih, ditengah kesedihannya ini pun Yati bersyukur atas kesehatan yang didapatkannya. "Sing penting sehat, iso tetep nyambut gawe," tutup warga RT 48, Serangan, Wirobrajan ini.

Hingga diakhir pembicaraan, Yati dan warga yang tidak mendapatkan kupon masih terus berharap ada sisa paket sembako buat mereka. Padahal antrian pemilik kupon masih ratusan.

Sementara Danramil 10 Wirobrajan, Kapten Arh Suryadi menjelaskan bantuan sembako dari Presiden yang dibagikan hari kedua kedatangan Jokowi ke DIY sebanyak 1.200 paket.

"[Sembako] ini kita serempak bagikan. Kemarin sudah ada, ini kita bagi lagi di tiga tempat, satu di pasar serangan, teras malioboro 2, dan pasar ngasem juga ada. Serentak pukul 15.30 WIB," jelasnya.

Menurut Suryadi, bantuan yang diberikan di Pasar Serangan dikhususkan bagi warga seputaran Wirobrajan, Mantrijeron dan Ngampilan. Masyarakat harus memiliki kupon dari RW setempat untuk mendapatkan bantuan sembako tersebut.

"Kupon dibagikan babinsa kepada RW. Jumlah yang diterima warga berbeda untuk masing-masing RW," terangnya.

Awalnya presiden Jokowi akan melihat secara langsung dan bertemu dengan warga di pasar ini. Namun karena jadwal yang padat, Presiden akhirnya hanya lewat di kawasan tersebut untuk memastikan pembagian sembako dilaksanakan tepat sasaran.(*)