Dunia Pendidikan Perlu Jadi Prioritas Vaksinasi

Dunia Pendidikan Perlu Jadi Prioritas Vaksinasi

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Vaksinasi Covid-19 dimulai, diawali Presiden Joko Widodo pada 13 Januari, disusul para kepala daerah dan pejabat, Kamis (14/1/2021).

Humas Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY), Widarta, mengatakan vaksinasi ini sangat positif dan harus mendapat dukungan agar pendemi yang berlangsung hampir satu tahun segera berakhir.

“Saya sangat mendukung vaksinisasi. Program pemerintah ini sudah melalui tahapan penelitian yang akurat dan sudah ada izin BPOM dan sertifikasi halal dari MUI. Ini dilakukan sebagai salah satu usaha penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Dampaknya terasa di semua lini,” ujarnya kepada koranbernas.id di kampus I UMBY Jalan Wates Km 10 Sedayu Bantul.

Masyarakat, lanjut dia, perlu  diberikan sosialisasi. Vaksin ini sudah diuji keamanan dan kehalalannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Majelis Ulama Indonesia.

“Saya menilai, dunia pendidikan perlu mendapatkan prioritas vaksinisasi lebih awal karena sudah sejak Maret 2020 diberikan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Ini saya nilai telah membuat para pelajar kehilangan hak belajarnya (learning loss). Harapannya kembali ada Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” katanya.

Apalagi di perguruan tinggi banyak hal harusnya yang diselenggarakan secara tatap muka tetapi karena pandemi  harus dilaksanakan dengan online, misalnya mata kuliah praktikum yang tidak efektif dengan online.

Meski vaksinasi sudah berjalan masyarakat jangan sampai terlena melainkan tetap menerapakan protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bantul, Abednego DN, mengatakan vaksinasi perdana di kabupaten ini diperuntukkan tenaga kesehatan pada Februari mendatang.

Saat ini vaksinasi diutamakan untuk nakes di tingkat provinsi dan wilayah penyangga yakni Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dengan 26.800 dosis vaksin.

Vaksinasi tahap pertama dilaksanakan bertahap karena keterbatasan vaksin yang dikirim ke DIY. “Bantul masuk tahap pertama termin kedua,”kata dokter Abed. (*)