Enam Ekor Sapi di Klaten Positif Terjangkit Virus PMK

Enam Ekor Sapi di Klaten Positif Terjangkit Virus PMK

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus. Hewan rentan yang terjangkit virus ini yakni sapi, kerbau, kambing, domba dan ruminansia lainnya.

Di Kabupaten Klaten virus ini sudah menyerang 6 ekor sapi di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, dan Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom. Puluhan ekor lainnya suspect, meski kondisinya sudah berangsur pulih.

Menindaklanjuti perkembangan terkini terkait peredaran virus PMK di wilayahnya, Bupati Klaten, Hj Sri Mulyani, mengunjungi pasar hewan Prambanan, Selasa (17/5/2022). Turut mendampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir Widiyanti, dan Plt Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP), Supriyanto.

Kunjungan bupati beserta rombongan bersamaan dengan pasaran Pon. Pasar hewan Prambanan hanya buka pada pasaran Pon dan Legi.

Di sela-sela kunjungannya, bupati mengapresiasi SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dilaksanakan pengelola pasar. Semua ternak yang masuk wajib diperiksa oleh petugas.

"Tadi saya melihat langsung, semua ternak yang masuk diperiksa kesehatannya oleh petugas," kata bupati di pasar hewan Prambanan.

Setiap hari, kata dia, kurang lebih 400 ekor sapi dari berbagai wilayah yang masuk di pasar hewan Prambanan. Meski demikian, kesehatan semua hewan yang masuk wajib diperiksa petugas.

Menanggapi kondisi di wilayah Kabupaten Klaten, bupati menjelaskan ada 6 ekor ternak yang positif terjangkit virus PMK, 4 ekor di Kemalang dan 2 ekor di Tarubasan, Kecamatan Karanganom. Meski demikian kondisi terakhir ternak tersebut sudah berangsur membaik dan sudah mau makan.

Selain ada yang positif terjangkit virus PMK, sekitar 33 ekor lainnya masih suspect. Ternak yang suspect itu dipisahkan dari ternak yang lain. Diobati dan dirawat serta diberi treatment.

Meski virus PMK telah menyerang ternak di Kabupaten Klaten, bupati mengimbau semua warga dan peternak untuk tetap tenang dan tidak khawatir. "Tetap tenang dan jangan khawatir. Begitu ada ternak yang suspect, segera laporkan ke petugas," pinta bupati.

Senada dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Ir Widiyanti. Menurutnya, begitu ada ternak yang suspect segera dilaporkan petugas agar segera ditangani.

Pelaksa tugas (Plt) Kepala DKUKMP, Supriyanto, ditemui di tempat terpisah menjelaskan setiap pasaran Pon dan Legi semua ternak yang masuk ke pasar hewan Prambanan selalu dicek kendisi kesehatannya.

"Semua dicek. Yang ada gejala, tidak boleh diturunkan dari kendaraan. Sedangkan yang sehat boleh masuk pasar," katanya.

Petugas teknis peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan wilayah Kecamatan Prambanan, Margito, menjelaskan ciri klinis ternak terjangkit virus PMK yakni demam tinggi antara 39-41 derajat Celsius, air liur berlebihan dan berbusa, luka lepuh di lidah dan mukosa rongga mulut, tak mau makan, nafas cepat dan sulit berdiri (gemetaran).

Saat ditanya apakah pada pasaran Pon tersebut ada temuan ternak yang suspect maupun positif terjangkit virus PMK, Margito menjawab tidak ada. "Hari ini semua ternak yang masuk sudah di cek dan kondisinya sehat semua. Tadi ada yang mengeluarkan leleran karena menempuh perjalanan jauh dan cuaca panas. Bukan karena virus PMK," jelas Margito yang juga penanggung jawab ternak di pasar hewan Prambanan Klaten. (*)