Enam Pasien Meninggal, 13 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut

Enam Pasien Meninggal, 13 Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 13 anak di DIY mengalami gagal ginjal akut. Berdasarkan data Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito, kasus tersebut ditemukan pada periode Januari hingga Oktober 2022.

Dari 13 anak tersebut, enam anak di antaranya meninggal dunia. Tiga anak berasal dari DIY dan sisanya dari Jateng dan Jatim.

"Sedangkan tiga anak dinyatakan sembuh, empat anak masih menjalani rawat inap," ujar Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito, Purjanto Tepo Utomo di RS setempat, Rabu (19/10/2022).

Dari 13 kasus tersebut, 6 anak berasal dari DIY dan 7 anak dari luar DIY. Enam kasus yang berasal dari wilayah DIY tersebut, dua anak memiliki riwayat berkaitan dengan Covid-19. Sedangkan empat anak berikutnya belum diketahui sebabnya.

"Peningkatan kasus ini terjadi sejak September 2022," paparnya.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, RSUP Dr Sardjito berkolaborasi dengan IDAI Wilayah DIY, Dinkes DIY dan Kemenkes untuk terus melakukan pelacakan lebih lanjut, terhadap munculnya gagal ginjal akut ini. Sebagai rumah sakit tipe A Pendidikan, maka dalam menghadapi kasus gagal ginjal, RSUP Dr Sardjito terus berkonsentrasi dengan memanfaatkan seluruh sumber daya untuk mengungkap causa utama atau penyebab utama kasus ini.

"Saat ini RSUP Dr Sardjito telah memiliki sarana prasarana untuk Haemodialisa anak maupun Peritoneal Dialisis. Serta memiliki dokter sub spesialisis ginjal anak untuk menangani hal ini," paparnya.

Sementara terkait kabar penyebab karena paracematol maka disampaikan bahwa causa ini belum jelas, masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. Tim Medis lain, Kristia Hermawan mengungkapkan, dari kasus yang mereka tangani saat ini ada beberapa yang tidak mengkonsumsi obat-obatan sebelum terjadinya gagal ginjal.

Orangtua terkait upaya kehati-hatian di antaranya perlu kewaspadaan orangtua terutama yang memiliki anak di bawah usia 6 tahun. Orangtua harus perhatian terhadap anak dengan melakukan deteksi dini atas kesehatan anaknya. Salah satu yang perlu diwaspadai antara lain adanya gejala penurunan volume atau frekuensi urin atau tidak ada urin baik dengan atau tanpa gejala demam.

Selain itu munculnya gejala diare dan batuk pilek perlu pula diwaspadai. Orangtua yang memiliki anak terutama yang berusia balita dihimbau sementara tidak mengkonsumsi obat obatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten, sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah.

Ditambahkan anggota tim medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito, Kristia Hermawan, pasien terakhir yang meninggal dunia, Rabu pagi berusia 4 tahun yang meninggal berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Pasien dirawat di Sardjito sejak lima hari terakhir.

"Sebelum dirawat di sardjito, pasien dirawat di rumah sakit di Ngawi. Pasien tersebut masuk ke Sardjito dalam kondisi sakit gagal ginjal yang cukup berat atau stadium 3. Pasien mengalami gangguan pendarahan dan organ lain seperti jantung dan liver saat masuk ke Sardjito," jelasnya. (*)