Festival Band Sholawat 2019 untuk Semua Umat Beragama

Festival Band Sholawat 2019 untuk Semua Umat Beragama

KORANBERNAS.ID -- Berangkat dari keprihatinan munculnya gelombang paham yang keliru, gelombang "hijrah salah" yang akhirnya mendegradasi esensi keindahan musik bahkan Islam,  sekelompok musisi asal Yogyakarta tergabung dalam Mujahid Musik Indonesia (MMI) menghelat Festival Band Sholawat.

Event yang bekerja sama dengan Rofa Band serta Rofa Enteprise merupakan realisasi hajat dari Mujahid Musik Indonesia dalam bentuk kegiatan dan aktivitas yang kongkret dan berdampak langsung terhadap khayalak luas dan pihak-pihak yang kompeten.

Festival Band Sholawat (FBS) tingkat pelajar dan mahasiswa dijadwalkan berlangsung 29 Agustus 2019 di gedung Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Acara ini terbuka untuk pelajar dan mahasiswa se-Jawa Tengah dan DIY.

Ahong selaku ketua penyelenggara FBS 2019 mengatakan, festival ini juga terbuka untuk seluruh penganut agama di Indonesia, apapun suku dan adat istiadatnya.

“Dari beberapa peserta yang mendaftar cukup memiliki anutan kepercayaan yang beragam, tak hanya Islam. Bahkan ada juga yang berasal dari sebuah sekolah menengah di Papua," kata dia.

Akhir-akhir ini festival band semakin berkurang. “Ini juga yang mendasari kami menghelat FBS 2019, semoga bisa menjadi wadah kompetisi bagi para pelajar mahasiswa mengukur kemampuan bermusik mereka," tandasnya.

Gus Fuad atau KH Muhammad Fuad Riyadi menambahkan, dipilihnya tema band Sholawat karena perlu dilakukan afirmasi kepada masyarakat, khususnya anak muda untuk mengenal lebih jauh tentang Rasulullah Muhammad SAW dengan cara yang indah dan dengan bahasa yang mereka pahami.

"Bershalawat adalah ekspresi kecintaan terhadap Rasulullah, sehingga tidak harus dengan syair-syair berbahasa Arab dan menggunakan instrumen ataupun irama ala padang pasir," kata pengasuh Pondok Pesantren Rhoudhatul Fatihah sekaligus pentolan grup band Rock Sholawat Rofa ini.

Festival ini memperoleh dukungan penuh Polda DIY, karena relevan dengan program dan kewajiban kepolisian untuk selalu mengayomi dan dekat dengan masyarakat.

Polda DIY memberi apresiasi terhadap kegiatan positif yang dilakukan pelaku seni, sekaligus membantu pihak kepolisian mengantisipasi masuknya paham-paham yang berpotensi memecah belah bangsa dan bertentangan dengan ideologi Pancasila. (sol)