Festival Budaya Kotagede 2021 Berlangsung Lima Hari, Ini Agendanya

Festival Budaya Kotagede 2021 Berlangsung Lima Hari, Ini Agendanya

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan (Disbud) atau Kundha Kabudayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama Tim Kelompok Kerja Teknis (Pokjanis) Kotagede menyelenggarakan Festival Budaya Kotaged (FBK) 2021. Tahun ini, semua kegiatan festival berlangsung online selama lima hari, Kamis hingga Senin (23-27/9/2021).

Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi pada konferensi pers di pendapa Kantor Disbud DIY Jalan Cendana 11 Yogyakarta, Kamis (16/9/2021), menyampaikan festival ini merupakan kali kedua yang dilaksanakan dengan Adaptasi Kebiaasan Baru (AKB) dan mempertimbangkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). “Tema FBK 2021 adalah Kotagede Gumregah,” ucapnya.

Tema tersebut hakikatnya adalah gerakan mengajak seluruh elemen masyarakat Yogyakarta khususnya Kotagede sebagai Kawasan Cagar Budaya  (KCB) untuk bangkit kembali setelah pandemi berkepanjangan.

FBK mengangkat nilai-nilai luhur budaya adiluhung yang telah ada sejak dulu kemudian disesuaikan realita  sekarang, utamanya pada lima kalurahan di Kotagede.

Festival Kotagede merupakan kegiatan seni dan budaya tahunan. Pertama kali diselenggarakan pada tahun 1999, festival ini sebagai wadah untuk pengembangan seni budaya, peningkatan ekonomi masyarakat setempat dan pariwisata.

“Sebagai sarana peningkatan dan pengembangan seluruh potensi seni dan budaya di kawasan Kotagede, tujuan festival ini  untuk melestarikan budaya dan potensi-potensi sejarah di kawasan Kotagede,” ungkap Dian didampingi Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya, Rully Andriadi serta Kasi Pengembangan Warisan Budaya Benda, Agus Suwarto.

Rully Andriadi menambahkan, rangkaian agenda kegiatan festival  yang setiap harinya berlangsung pukul 13:00-16:30 dapat disaksikan secara live streaming di youtube tasteofjogja disbuddiy. Format acara dikemas beragam.

Pada hari pertama usai pembukaan dilanjutkan talkshow, webinar series, workshop dan lomba. Talkshow bertema Imunitas di Tengah Pandemi : Kamu dan Jamu menghadirkan Kepala Disbud DIY Dian Lakshmi Pratiwi, Dosen Farmasi UGM Dr Joko Santoso SSi serta Suwarni, pengusaha jamu Rejowinangun.

Sedangkan Webinar Series  Jagalan Petilasan Tempat Tambatan 20 Ekor Gajah Rampasan Perang dari Tuban dihadiri narasumber peneliti Balai Arkeologi Yogyakarta Drs Darto Harnoko dan tokoh masyarakat Kotagede, Agus Tugiyanto.

Kegiatan hari kedua, lanjut Rully, adalah workshop fotografi Kawasan Cagar Budaya Kotagede, lomba fotografi dan webinar. Narasumber workshop Achmad Charris Zubair dan Priyo Salim, keduanya merupakan Pengarah Pokjanis Kotagede. Satu lagi, fotografer profesional, Dwi Oblo. Sedangkan narasumber webinar Joko Prayitno.

“Inilah pentingnya dokumentasi Kawasan Cagar Budaya di lima kalurahan di Kotagede yaitu Jagalan, Rejowinangun, Purbayan, Prenggan dan Singosaren,” kata Rully.

Pada hari ketiga berlangsung lomba mewarnai dengan peserta anak-anak usia TK hingga SD kelas dua, dilanjutkan Webinar Series Rejowinangun bertema Keberadaan Peninggalan Situs KediamanPangeran Rejokusumo. Narasumber terdiri dari Untung Suparjo dan Dadik Rachmanto.

Hari keempat diadakan gelar video reportase potensi lima kalurahan serta worshop Perawatan dan Penataan Ruang Senthong di Kotagede dengan narasumber Ketua Dewan Kebudayaan DIY Dr Ir Revianto Budi Santoso M Arch, Wikanto Harimurti SSi MA dari BPCB DIY serta anggota Pokjanis Kotagede, Erwito Wibowo.

Webinar Series  Prenggan bertema Pemanfaatan Tepian Sungai Gajahwong untuk Kehidupan Sosial Masyarakat dengan narasumber Priyo Mustiko (Pengarah Pokjanis Prenggan dan Ketua LMPK Prenggan, Putra Sapto

 Sebelum acara penutupan, lebih dulu dilaksanakan Webinar Series Purbayan bertema Mencermati Atap-atap pintu Rumah sebagai Penanda Kawasan dengan narasumber budayawan Ir Eko Surya Maharsono dan AR Erlangga Winoto dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). (*)