Forum Ormas Prihatin Corona Jadi Komoditas Pilkada

Forum Ormas Prihatin Corona Jadi Komoditas Pilkada

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Wabah virus Corona atau Covid-19 saat ini menjadi keprihatinan bersama. Namun lebih prihatin lagi wabah tersebut rupanya dijadikan komoditas politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Provinsi DIY.

Keprihatinan itulah yang menggerakkan Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR) DIY, Kamis (26/3/2020), mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY Jalan Ipda Tut Harsono Timoho Yogyakarta.

Di bawah koordinasi Waljito dari Front Masyarakat Madani, mereka menyuarakan aspirasi dengan cara membentangkan tiga spanduk. Sesuai anjuran dari pemerintah, satu sama lain berusaha menjaga jarak satu meter.

Spanduk itu bertuliskan, pertama, FKOR siap mengawal dan menjaga keamanan, ketertiban dalam proses tahapan pilkada DIY.

Kedua, kami siap bersinergi dengan KPU dan Polda DIY untuk menciptakan suasana Yogyakarta sejuk, aman, nyaman dan kondusif selama proses pilkada DIY berlangsung. Ketiga, euforia wabah Corona jangan dijadikan isu saling menyalahkan dalam kontestasi pilkada.

Kepada wartawan, Waljito menjelaskan FKOR sebagai komunitas ormas mayoritas di Yogyakarta siap mendukung, mengawasi dan mengamankan proses Pilkada. Dengan begitu proses demokrasi di provinsi ini tetap terjaga sesuai harapan.

FKOR mengimbau para pelaku atau kontestasi pilkada jangan menjadikan Corona menjadi komoditas politik. “Corona ini menjadi tanggung jawab kita bersama, jangan sampai melakukan aktivitas kampanye atau apapun namanya dengan menjadikan Corona sebagai komoditas politik praktis,” paparnya.

Sebagai upaya mengeliminasi potensi konflik, lanjut Waljito, FKOR siap bersinergi dengan KPU, aparat keamanan termasuk Polda DIY serta seluruh jajaran ormas Islam maupun underbow parpol.

Waljito (tengah) menyampaikan keterangan di sela-sela aksi. (sholihul hadi/koranbernas.id)

FKOR siap bersama-sama bergandengan tangan menjaga proses demokrasi. “Harapan kami, masyarakat tidak ada yang merasa tertekan dan merasa terintervensi sehingga bisa memberikan hak pilih sesuai hati nurani,” kata Waljito.

Dia mengakui sudah ada beberapa komunitas mendeklarasikan diri mendukung pasangan calon (paslon) di sela-sela wabah Corona.

Beberapa tim paslon bahkan sudah bergerak mendatangi masyarakat dengan aktivitas sosial di tengah wabah Corona namun disayangkan kenyataannya membawa misi pilkada.

Sekali lagi FKOR mengimbau di saat kondisinya seperti ini semua ormas hendaknya mampu menjaga persatuan dan kesatuan supaya DIY tetap kondusif.

“Imbauan FKOR ini hanya gerakan moral. Jangan sampai Corona dijadikan aktivitas politik praktis, kami khawatir akan menimbulkan konflik. Mudah-mudahan dukungan dari FKOR ini menjadi salah satu proses agar demokrasi berjalan baik dan pilkada lancar,” kata Wajito. (sol)