Ganjar Temui Warga Penolak Tambang di Wadas, Warga Persilakan Menginap

Ganjar Temui Warga Penolak Tambang di Wadas, Warga Persilakan Menginap

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Jawa Tengah (Jateng), untuk menemui warga kontra tambang batuan andesit, Minggu (13/2/2022). Kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah terjadi peristiwa kericuhan di Wadas. Kedatangan Ganjar untuk menemui dan mendengar kesaksian warga kontra atau yang tidak setuju penambangan batuan andesit (quarry) di Wadas sebagai material pembangunan Bendung Bener.

Sebelumnya, Rabu (9/2/2022) orang nomer satu di Jawa Tengah tersebut juga sudah mendatangi Desa Wadas menjumpai warga pro tambang batuan andesit. Setelah berdialog dengan warga, Ganjar memutuskan untuk melakukan evaluasi terhadap teknis dan metode pendekatan mengenai persoalan di Desa Wadas.

Kedatangan Ganjar disambut ratusan warga kontra quarry di masjid desa dengan membawa hasil bumi dari hutan Wadas yang disajikan oleh warga khusus untuk Ganjar. Hasil bumi tersebut di antaranya adalah kopi, buah-buahan, umbi-umbian dan masih banyak lagi.

“Ada tiga yang akan kita kerjakan. Yang pertama evaluasi teknis, yang kedua adalah metode pendekatan, dan yang ketiga adalah terkait dengan apa yang selama ini menjadi polemik baik yang pro maupun yang kontra. Yang ketiga ini yang saya katakan sebagai cara untuk membuka dialog. Dialognya masih kurang, makanya saya datang ke sini,”ungkap Ganjar usai berdialog dengan warga kontra penambangan quarry di Desa Wadas.

Pihaknya telah mendengar kesaksian para warga yang mengalami langsung peristiwa kericuhan di Wadas. “Terima kasih kawan-kawan yang ada di sini sangat baik. Tadi menyampaikan cerita yang terjadi tanggal 8 kemarin. Ini yang perlu kita dengarkan,” sebutnya.

Ganjar menilai, sambutan masyarakat di Wadas sangat bagus. Pihaknya juga berencana menginap di Wadas untuk lebih menggali fakta di Wadas dan warga Wadas dengan senang hati memperbolehkan.

“Masyarakat juga bagus. Tadi saya tanya boleh nginep di sini atau tidak?. Mereka bilang boleh,” katanya.

Untuk peristiwa kericuhan di Desa Wadas beberapa waktu lalu, Ganjar mengambil sikap bahwa dirinya bertanggung jawab dan meminta maaf atas kejadian itu. “Jika tidak ada yang bertanggung jawab, biar saya saja yang bertanggung jawab,” katanya.

Dikatakan Ganjar, yang terpenting saat ini adalah mengembalikan kerukunan di Desa Wadas. Untuk masalah teknis seperti pencabutan IPL (Izin Penetapan Lokasi) dirinya belum berani berkomentar karena hal itu masuk ranah teknis.

“Yang penting jaga kerukunan dulu. Anak-anak jangan ada yang dibully di sekolahan karena persoalan orang tuanya. Semua harus berjalan dengan baik, untuk masalah teknis nanti diserahkan kepada ahlinya. Saya terimakasih sekali telah disambut dengan baik,” tandasnya. (*)