Geopark Karangsambung Diajukan ke UNESCO

Geopark Karangsambung Diajukan ke UNESCO

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN – Pemerintah Kabupaten Kebumen bersama pengelola Geopark Nasional Karangsambung Karangbolong (GNKK) akan mengusulkan taman nasional itu ke UNESCO, organisasi internasional di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mengurusi pendidikan dan kebudayaan.

Hal itu dikemukakan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz saat menghadiri Ngopi Bareng di Desa Karangsambung Kecamatan Karangsambung, Sabtu (9/8/2020) malam. “Tahun  2020 GNKK  akan diajukan ke UNESCO untuk mendapat pengakuan sebagai UNESCO Geopark Global (UGG),” ungkapnya.

Untuk mewujudkan GNKK menjadi UNESCO Global Geopark  tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Dibutuhkan dukungan penuh dari badan usaha, swasta  serta masyarakat sekitar area geopark. "Termasuk warga di Karangsambung," kata Yazid.

Pemkab Kebumen selesai membangun Jalan Lingkar Utara (JLU) sepanjang 67,2 kilometer. Jalur ini melintasi wilayah Kecamatan Sempor, Karanggayam, Karangsambung, Sadang, Alian dan Padureso. "Sisanya tinggal sekitar 10 km yang berada di lahan milik Perhutani. Mudah-mudahan tahun ini selesai," kata dia.

Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong memperoleh Sertifikat Geopark Nasional pada 29 November 2018. Kawasan GNKK memiliki potensi geologi dan kekayaan alam serta budaya. Sebagian di antaranya berada pada kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung.

Dalam kesempatan itu Yazid meninjau pameran kopi lokal yang diproduksi warga Karangsambung dan sekitarnya. Di antaranya, Kopi Gemplong dan Kopi Lukulo. Kegiatan yang digelar santai itu dimeriahkan kesenian rakyat Umarmaya. (sol)