Gerakan Aksara Jawa Agar Generasi Muda Melek Budaya Jawa

Gerakan Aksara Jawa Agar Generasi Muda Melek Budaya Jawa

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan DIY gencar mempromosikan Gerakan Aksara Jawa, salah satunya dengan mengadakan kompetisi bahasa dan sastra yang diselenggarakan 6-9 September di SMA Negeri 5 Yogyakarta Jl Nyi Pembayun Kotagede.

Final ini diikuti oleh 90 peserta pelajar tingkat SD, SMP hingga SMA dan juga masyarakat umum. Kompetisi ini terdiri dari18 kategori lomba antara lain, lomba macapat untuk pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba baca cerkak tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba alih aksara tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba geguritan tingkat SD, SMP dan SMA/K, lomba sesorah tingkat SMP dan SMA/K, dan lomba pranata adicara tingkat SMA/K.

Sedangkan untuk kategori umum ada lomba pranata adicara, stand up comedy bahasa Jawa dan lomba alih manuskrip tingkat umum. Peserta yang mengikuti lomba di babak final ini merupakan 5 terbaik di masing-masing jenjang dan kategori lomba.

Sebelumnya mereka telah menyisihkan 382 peserta yang mengikuti seleksi kompetisi di babak penyisihan. Pada seleksi awal beberapa waktu lalu, dilakukan secara daring melalui pengiriman rekaman video.

Tiga orang pemenang terbaik pada masing-masing kategori lomba pada final ini berhak untuk mengikuti lomba serupa di tingkat DIY, kecuali lomba alih manuskrip yang diselenggarakan di tingkat Kota Yogyakarta saja. Dewan juri terdiri dari praktisi, seniman, budayawan dan akademisi yang kompeten di bidang bahasa dan sastra Jawa.

Seluruh pemenang juga berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai. Nominal hadiah yang diberikan bagi juara pertama sebesar 1 juta rupiah, juara kedua 900 ribu rupiah, juara ketiga 800 ribu rupiah, juara harapan pertama 700 ribu rupiah dan juara harapan kedua 600 ribu rupiah. Selain itu juga diberikan tropi dan piagam penghargaan.

Rangkaian pelaksanaan kompetisi bahasa dan sastra ini mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 yang berlaku.

“Kegiatan Kompetisi Bahasa Sastra ini juga merupakan bentuk dukungan dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, yang saat ini bersama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta tengah gencar mengkampanyekan Gerakan Aksara Jawa Anjayeng Bawana dan juga Selebrasi Yogyakarta Kota Hanacaraka,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti, Selasa (7/9/2021).

"Seiring dengan itu, kegiatan ini juga mengusung tema ‘Aksara Jawa Anjayeng Bawana," lanjutnya.

Yetti berharap, agenda ini bukan saja untuk melestarikan kekayaan budaya tradisional, namun juga mengembalikan marwah orang Jawa untuk berbahasa dan beraksara Jawa. Kemuliaan orang Jawa akan semakin terangkat di ranah dunia dengan mengedepankan identitas lokalitasnya.

Momentum gelaran final kompetisi Bahasa dan Sastra ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Aksara Internasional yang jatuh pada 8 September 2021. (adv)