Grab dan OVO Bantu Jutaan UMKM Masuk Ranah Digital

Grab dan OVO Bantu Jutaan UMKM Masuk Ranah Digital

KORANBERNAS.ID, JAKARTA --  Dalam semangat Hari UMKM Nasional 2022, Grab, superapp terkemuka di Asia Tenggara, dan OVO, tekfin unicorn Indonesia yang berfokus pada platform pembayaran digital dan layanan finansial, Jumat (26/8/2022), memperkenalkan Solusi UMKM Terpadu di @GrabMerchantID.

Ini merupakan portal informasi satu pintu untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berfokus pada tiga pilar utama, yaitu memberikan akses ke konsumen melalui digitalisasi, pusat informasi tentang izin dan sertifikasi, serta akses ke modal usaha.

Inisiatif Grab dan OVO ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong lahirnya pelaku UMKM baru dan mempercepat adopsi digital pelaku usaha.

Solusi UMKM Terpadu di @GrabMerchantID disosialisasikan pada acara Kopdar UMKM Nasional di Gedung SMESCO Indonesia yang diikuti oleh sejumlah pemilik bisnis dan perwakilan komunitas UMKM (Indonesia Creative Cities Network, UKM Indonesia, Tangan di Atas dan Sahabat UMKM).

Acara tersebut dihadiri Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Teten Masduki, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dan President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata.

Akses ke modal usaha, kejelasan mengenai izin dan regulasi serta akses ke konsumen masih menjadi tiga kendala utama dalam mendirikan usaha baru atau bagi para pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha.

“Ketiga hal tersebut merupakan tantangan besar ketika saya baru memulai usaha sendiri. Kemudahan mengakses informasi terkait modal, peraturan dan bagaimana cara menggaet konsumen yang lebih luas sangatlah membantu bagi usaha kecil yang masih memiliki keterbatasan sumber daya,” jelas Alanda Kariza, penulis, aktivis sekaligus pemilik usaha kuliner Bearrito, di sela-sela diskusi Kopdar UMKM Nasional.

Ketua Umum Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Fiki Satari menambahkan, begitu banyak jejaring komunitas kreatif yang mengandalkan sosial media dalam kegiatan usahanya.

“Untuk itu, pusat informasi yang kredibel dan mudah dicerna di media sosial juga menjadi krusial agar para pelaku usaha, UMKM khususnya, bisa mengakses informasi/solusi/program yang tepat untuk mengembangkan usahanya,” ucapnya.

Digitalisasi UMKM menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi nasional. Tercatat, pada 2020 jumlah UMKM yang memanfaatkan kanal digital hanya 8 juta dan dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, kini jumlahnya meningkat pesat menjadi 19 juta.

Grab dan OVO telah menjadi mitra strategis pemerintah Indonesia dalam mendukung tercapainya 30 juta UMKM yang didigitalisasi pada 2024. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO.

Dalam kesempatan itu, Teten Masduki mengapresiasi Grab dan OVO dalam menginisiasi solusi digital ini. “Pemerintah terus mendorong UMKM untuk terhubung ke dalam ekosistem digital agar bisa memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp 4,500 triliun pada tahun 2030. Saya menyambut baik inovasi yang ditawarkan oleh Grab dan OVO dalam bentuk portal informasi yang dapat diakses di media sosial ini,” ungkapnya.

Dia pun merasa senang atas semangat para komunitas UMKM menyelenggarakan berbagai rangkaian aktivitas untuk memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh di bulan Agustus ini.

“Semoga semakin banyak pihak seperti Grab dan OVO yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk mewujudkan transformasi digital bagi UMKM kita,” ucap Menteri Teten.

Country Managing Director of Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan pihaknya percaya akan potensi UMKM Indonesia. Sejak pandemi hingga Mei 2022 tercatat lebih dari 2 juta UMKM sudah didigitalisasi melalui ekosistem Grab dan OVO.

“Kami berharap dengan adanya solusi UMKM terpadu di @GrabMerchantID ini, kami dapat membidani lahirnya jutaan pelaku-pelaku UMKM baru di Indonesia,” kata dia.

Grab merupakan superapp terkemuka di Asia Tenggara berdasarkan GMV (gross merchandise value) pada 2021 untuk layanan pengiriman makanan, mobilitas dan dompet digital, menurut Euromonitor.

Grab mengoperasikan layanan pengantaran, mobilitas, dan keuangan digital di lebih dari 480 kota di delapan negara di Asia Tenggara - Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Grab didirikan pada 2012 dengan misi untuk memajukan Asia Tenggara dengan menghadirkan pemberdayaan ekonomi bagi semua orang, dan sejak itu, aplikasi Grab telah diunduh jutaan perangkat mobile.

OVO sebagai platform digital pembayaran dan layanan keuangan terdepan di Indonesia berupaya meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan melalui produk dan layanan yang nyaman, aman dan terjangkau.

Merangkul lebih dari 1,5 juta merchant QRIS di 600+ kota dan kabupaten, aplikasi OVO dapat digunakan untuk mengakses pembayaran, transfer, top up dan tarik dana, serta layanan asuransi, investasi dan pinjaman di seluruh nusantara. (*)